 |
| UAV ScanEagle |
TNI AL sedang membangun skuadron pesawat tanpa awak baru untuk melakukan pengawasan dalam memenuhi kebutuhan Angkatan Laut.
Dilansir dari laman Janes (12/07), Sumber TNI AL mengungkapkan bahwa skuadron baru akan dikenal sebagai Skadron Udara 700 (Skuadron Penerbangan 700) dan akan bermarkas di Juanda Surabaya. Peralatan pertama yang dioperasikan oleh Skadron Udara 700 akan mencakup pesawat tanpa awak (UAV) surveillance Insitu ScanEagle.
Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri terkait pengiriman empat unit UAV Insitu ScanEagle dan peralatan terkait, dari pemerintah AS. UAV merupakan hibah pemerintah AS di bawah program pembangunan kapasitas untuk angkatan laut Asia Tenggara yang dikenal sebagai Maritime Security Initiative (MSI).
Program MSI pertama kali diungkapkan oleh iterasi sekretaris pertahanan AS Ashton Carter pada 2015 Dialog Shangri-La di Singapura. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan maritim mitra Washington di kawasan ini: Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Filipina menerima pengiriman enam ScanEagle UAV, yang telah dikirimkan sebagai bagian dari program MSI, pada Maret 2018.
Paket MSI Indonesia secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan patroli maritim negara, intelijen, pengawasan, integrasi pengintaian, dan kapasitas pemeliharaan peralatan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Jakarta memiliki kapasitas yang memadai untuk melindungi wilayah maritim dan sumber daya ekonomi, dan berkontribusi terhadap keamanan dan stabilitas regional, menurut catatan pada program MSI yang dipublikasikan di situs web pemerintah AS.(DIANEKO_LC) (Angga Saja -TSM)
Sumber : lancerdefense.com
