RCH 155 (Remote Controlled Howitzer) adalah generasi baru dari sistem artileri mobile yang didasarkan pada kendaraan lapis baja Boxer 8x8. Kendaraan itu dikembangkan oleh perusahaan Jerman Krauss-Maffei Wegmann (KMW). KMW Boxer RCH 155 pertama kali diperkenalkan pada pameran Eurosatory di Paris pada Juni 2016.
Pada bulan Maret 2018, Perusahaan KMW memamerkan RCH 155 pada pemeran pertahanan DIMDEX yang diadakan di Qatar.
![]() |
KMW Boxer RCH 155 |
Pada bulan Mei 2019, diumumkan bahwa KMW terus mengembangkan sistem artileri bergerak baru ini yang ditawarkan dapat digunakan oleh AD Jerman untuk menambah unit artileri, dan bukan untuk menggantikan PzH 2000 yang merupakan kendaraan artileri standar angkatan bersenjata Jerman.
KMW telah melakukan uji coba penembakan yang menunjukkan kemampuan RCH 155 untuk melakukan misi penembakan delapan peluru, dan kemudian bergerak berpindah tempat dalam waktu kurang dari 90 detik. Sistem ini juga menunjukkan kemungkinan untuk dapat melaksanakan misi penembakan multi-round simultaneous impact (MRSI).
Howitzer swa-gerak RCH 155 menggabungkan daya tembak dan jangkauan efektif dari modul meriam Artillery Gun Module (AGM) yang otomatis dan dikendalikan jarak jauh dengan perlindungan dan mobilitas kendaraan lapis baja beroda ban BOXER yang telah combat proven.
Kendaraan ini dipersenjatai dengan meriam 155mm/52 yang juga digunakan pada howitzer swa-gerak beroda rantai PZH 2000. Artillery Gun Module 155mm ini juga telah dipasang pada sistem artileri DONAR yang juga dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann.
RCH 155 dapat menembakkan hingga 8 peluru per menit hingga jangkauan mencapai 40 km dengan amunisi standar. Peningkatan jangkauan hingga 56 km dimungkinkan dengan amunisi Very Long-range Artillery Projectile (VLAP). Untuk mengintegrasikan meriam artileri L52 155 mm, BOXER memanfaatkan potensi pengembangannya hingga 38,5 ton.
Kendaraan RCH 155 diawaki oleh 2 orang (pengemudi, komandan), sementara turret Artillery Gun Module-nya tidak berawak dan memiliki navigasi dan fire control otomatis, dengan fitur penempatan meriam dan pemuatan proyektil otomatis.
Kendaraan tidak memerlukan penyangga hidraulik untuk menembak. Hal ini memberikan keuntungan besar dalam hal pergerakan untuk pindah lokasi secara cepat selama operasi, shoot and scoot, dengan jumlah awak yang minimal.
RCH 155 menyediakan mobilitas taktis dan strategis yang luar biasa untuk pelaksanaan tugas yang efisien. Presisi dan akurasi yang tinggi membuatnya siap untuk amunisi modern. Muatan tempur bisa mencapai 40 proyektil dan charge dan semua awak kendaraan terlindungi pada tingkatan perlindungan yang sama.
Daya tahan kendaraan dan awaknya telah menjadi karakteristik utama RCH 155 dan karenanya diberi prioritas tertinggi. Modul meriam dapat berputar 360° yang dapat meng-cover wilayah seluas 5.026 km² (9,852 km² dengan VLAP).
Hull RCH 155 memiliki hull modular termasuk armor standar dan komponen keramik khusus. Hull dengan lantai tiga lapis dibuat untuk perlindungan maksimum terhadap ranjau anti-tank dan improvised explosive device (IED).
Dikatakan bahwa bagian depan kendaraan dapat menahan tembakan dari proyektil 30 mm. Sementara perlindungan secara menyeluruh terhadap peluru 12,7 mm. Turret terbuat dari armor aluminium ringan dan memberikan perlindungan terhadap tembakan senjata ringan dan pecahan artileri.(Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com