Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan membangun pesawat jet tempur sendiri karena negaranya bertujuan untuk mandiri dalam hal kebutuhan pertahanan pada tahun 2023. Pengumuman Erdogan pada hari Minggu itu sebagai respons setelah Amerika Serikat (AS) menghentikan pengiriman jet tempur siluman F-35 kepada Ankara.
Washington tak hanya menghentikan pengiriman pesawat tempur generasi kelima tersebut kepada sekutunya, tapi juga mendepak Ankara dari program konsorsium bersama F-35. Tindakan Amerika itu sebagai jawaban atas kenekatan Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, yang sudah dikirim sejak Juli lalu.
Presiden Recep Tayyip Erdogan |
"Kami akan segera membangun pesawat tempur kami sendiri seperti kami telah membangun UAV (unmanned aerial vehicle) kami sendiri, helikopter ATAK. Jika mereka membangunkan raksasa yang sedang tidur, mereka akan menanggung akibatnya," tulis surat kabar pro-pemerintah Turki, A Haber, yang dilansir Senin (30/9/2019), mengutip perkataan Erdogan yang merujuk pada sengketa jet tempur F-35 antara Ankara dan Washington.
Amerika Serikat mempertahankan jet tempur siluman F-35 untuk tidak hidup berdampingan dengan platform pengumpulan intelijen Rusia. Washington telah mengancam Turki dengan sanksi atas pembelian senjata pertahanan S-400 Moskow.
Turki sendiri mulai menjajaki pembelian jet tempur Su-35 atau pun Su-57 menyusul setelah didepak Amerika dari program F-35.
Presiden Turki juga mengatakan bahwa perkembangan terakhir di Mediterania telah menyebabkan Turki mendorong untuk meningkatkan kekuatan Angkatan Laut-nya.
Ketegangan tentang hidrokarbon telah meningkat di wilayah tersebut setelah ditemukannya kemungkinan cadangan gas yang besar di pulau Siprus yang terbagi, di mana terdapat klaim yang saling bertentangan mengenai perairan.
Erdogan mengatakan, Turki telah menjadi salah satu dari sepuluh negara yang membangun dan memelihara kapal perang menggunakan cara domestik yang eksklusif.(Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/