Perusahaan pembuat pesawat milik negara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah didekati oleh Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) untuk mengembangkan versi militer dari pesawat N219 Nurtanio dengan mesin ganda turboprop, PTDI telah dikonfirmasi oleh Jane di Singapore Airshow 2020.
![]() |
N219 Nurtanio |
Pesawat yang dikembangkan secara indigenous (asli buatan PTDI), yang desainnya diperoleh dari Airbus Military C212 Aviocar, melakukan penerbangan perdananya pada Agustus 2017 dari Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, Indonesia.
“Angkatan Bersenjata Indonesia telah mendekati kami untuk mengembangkan varian spesifikasi militer dari pesawat, termasuk untuk operasi patroli maritim,” kata Igan Satyawati, wakil presiden pengembangan bisnis dan pemasaran di PTDI.
"Untuk memenuhi persyaratan mereka, kami akan mempelajari bagaimana pesawat dapat diperkuat dan diseimbangkan secara struktural, sehingga dapat dipasang dengan sensor dan peralatan lain yang terkait dengan operasi seperti patroli maritim," tambahnya.
“Namun, ini adalah rencana masa depan, dan pada titik waktu ini, tim kami fokus pada memperoleh sertifikasi dari Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia untuk pesawat,” ia menekankan. Sertifikasi ini diharapkan selesai pada 2020.
N219 memiliki panjang keseluruhan 16,7 m, tinggi 6,2 m, dan lebar sayap 19,5 m. Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum 7.030 kg (15.498 lb) dan dapat membawa muatan maksimum 2.313 kg. (Abu Hafizh - TSM)
Sumber : janes.com