Kapal Perang Destroyer Amerika Serikat USS McCampbell DDG-85 Muncul di Selat Taiwan - Radar Militer

27 Maret 2020

Kapal Perang Destroyer Amerika Serikat USS McCampbell DDG-85 Muncul di Selat Taiwan

radarmiliter.com - Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar melintasi Selat Taiwan di saat perseteruan antara Washington dengan Beijing memanas. Kedua negara itu sedang berseteru terkait asal usul virus corona baru, COVID-19.
USS McCampbell DDG-85
USS McCampbell DDG-85 
Armada Ketujuh AS melalui Twitter pada Kamis (26/3/2020) mengonfirmasi bahwa kapal perang USS McCampbell "kapal perusak bersenjata rudal" telah transit di Selat Taiwan sehari sebelumnya.
Juru bicara Armada Ketujuh AS, Anthony Junco, mengatakan kapal USS McCampbell melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada 25 Maret waktu setempat sesuai dengan hukum internasional.
"Transit kapal melintasi Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," katanya, seperti dikutip Reuters.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan kapal perang Amerika menjalankan "misi rutin" melintasi jalur perairan pemisah pulau yang memerintah sendiri tersebut dari daratan China.
Kemunculan USS McCampbell itu berlangsung pada saat perseteruan antara AS dan China memanas. Kapal Amerika muncul setelah Beijing berulang kali unjuk kekuatan dengan jet tempur dan kapal perang di dekat Taiwan meskipun sedang terjadi pandemi global COVID-19.
Beijing dan Washington telah berseteru perihal asal usul virus corona baru, yang mana Presiden AS Donald Trump membuat marah Beijing dengan menyebut virus itu sebagai "virus China".
Pejabat senior China juga telah menyebarkan teori konspirasi tentang asal usul COVID-19, denga mencurigai bahwa militer Washington yang membawa virus itu ke Wuhan dan menjadi pandemi global.
Selat Taiwan adalah jalur perairan yang jadi titik nyala bagi Angkatan Laut dunia.
Beijing masih mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan berulang kali mengancam akan menyatukan kembali wilayah itu dengan China. Beijing memandang setiap kehadiran kapal perang atau jet tempur asing di sekitar Selat Taiwan sebagai pelanggaran kedaulatannya.
Amerika Serikat dan banyak negara lain mengatakan selat itu adalah jalur perairan internasional dan Washington secara teratur melakukan apa yang mereka sebut sebagai operasi "kebebasan navigasi".
Beijing telah meningkatkan tekanan terhadap Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa tahun 2016, atau saat dia menolak untuk mengakui konsep bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China."
Pada bulan Januari, Tsai terpilih kembali sebagai Presiden Taiwan untuk periode kedua. Kubu Tsai berhasil mengalahkan oposisi yang menyukai hubungan yang lebih hangat dengan Beijing.
China sendiri telah mengirim kapal induk Shandong ke Selat Taiwan pada bulan Desember lalu atau hanya beberapa minggu sebelum pemilu Taiwan. Kapal induk lain milik China, Liaoning, juga telah melintasi Selat Tawian beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. (Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb