radarmiliter.com - Korea Utara menembakkan dua proyektil jarak pendek menuju Laut Timur (Laut Jepang) pada 2 Maret. Penembakan ini menandai uji coba senjata Pyongyang yang pertama tahun ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua proyektil diluncurkan ke arah timur laut sekitar jam 12.37 waktu setempat. Peluncuran tersebut dilakukan dari daerah dekat kota pesisir timur Wonsan di Provinsi Kangwon Korea Utara.
Proyektil yang ditembakkan dalam interval 20 detik, terbang sejauh kurang lebih 240 km dan mencapai ketinggian sekitar 35 km, kata JCS. Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisis jenis proyektil yang ditembakkan tersebut, tambahnya.
![]() |
Tes Rudal Jarak Pendek Korea Utara Tahun Lalu |
Yonhap News Agency Korea Selatan mengutip seorang perwira JCS yang mengatakan bahwa "Seoul menemukan beberapa kesamaan fitur antara apa yang Korea Utara tembakkan hari ini (2 Maret) dan yang diluncurkan tahun lalu".
Pyongyang melakukan total 13 uji senjata utama pada 2019 yang menampilkan lima sistem senjata baru: rudal balistik jarak pendek (Short-Range Ballistic Missile-SRBM) yang disebut KN-23 (penamaan oleh Korea Selatan / Pasukan Korea Selatan AS); SRBM lain yang mirip dengan beberapa rudal yang digunakan oleh Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS; sistem roket berpemandu berkaliber besar; peluncur roket berganda 'super-besar' (MRL) dan jenis baru rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (Submarine-Launched Ballistic Missile-SLBM) yang disebut Pukguksong-3 (dibaca Pukkuksong-3).
SLBM akan memiliki jangkauan sekitar 2.500 km jika ditembakkan pada lintasan energi minimum. Sedangkan semua sistem senjata lainnya di atas adalah jarak pendek dan diangku kendaraan di jalan.
Menurut JCS Korea Selatan, uji coba penembakan rudal terbaru Pyongyang tampaknya dilakukan sebagai bagian dari "latihan serangan bersama" Tentara Rakyat Korea (KPA) dimulai pada 28 Februari.(paijojr)
Sumber : https://www.janes.com/