radarmiliter.com - Malaysia mengerahkan pasukan militer mulai Minggu (22/3/2020) untuk membantu polisi menegakkan perintah pembatasan gerakan. Perintah isolasi ini bertujuan mengekang penyebaran virus korona.
Dilaporkan Reuters, informasi ini diumumkan Jumat (20/3/2020), menyusul pembatasan yang diberlakukan terhadap perjalanan dan bisnis awal pekan ini.
Saat ini, total yang terinfeksi virus korona di Malaysia melonjak menjadi 900 kasus, dengan dua orang meninggal. Mayoritas kasus dikaitkan dengan pertemuan 16.000 warga Muslim akhir bulan lalu.
Tentara Malaysia |
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan isolasi skala nasional selama dua pekan sejak 18 Maret. Pemerintah Malaysia melarang warganya melakukan perjalanan ke luar negeri dan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Langkah drastis ini diberlakukan guna membendung lonjakan infeksi virus korona.. Gerakan dan pertemuan massa di seluruh negeri dilarang, termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, sosial, dan budaya.
Semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus ditutup kecuali supermarket, pasar umum, dan toko serba ada yang menjual kebutuhan sehari-hari. Semua kegiatan keagamaan di masjid akan ditangguhkan, kata Muhyiddin, termasuk salat Jumat.
Selain itu akan ada pembatasan yang dikenakan pada masuknya wisatawan ke Malaysia, sementara warga negara itu dilarang bepergian ke luar negeri.(Nathania Riris Michico)
Sumber : https://www.inews.id/