radarmiliter.com - Turki mengklaim telah menembak jatuh dua jet tempur Su-34 Suriah buatan Rusia. Selain itu juga menghancurkan tiga sistem pertahanan udara Suriah dengan menggunakan jet tempur F-16. Hal ini dilakukan sebagai serangan balasan terhadap Suriah yang menjatuhkan enam drone tempur Turki.
“Sistem pertahanan udara Suriah yang telah menembak jatuh drone kami dan dua sistem pertahanan udara lainnya hancur. Dua jet tempur Su-24 rezim yang menyerang pesawat kami juga telah ditembak jatuh, ”kata Kementerian Pertahanan Turki.
 |
| Drone Bayraktar TB2 |
Sementara pernyataan resmi mengatakan Ankara menjatuhkan sistem pertahanan udara Suriah yang sebelumnya menembak jatuh "satu" drone-nya, sumber di kementerian pertahanan Suriah mengkonfirmasi kepada TASS bahwa enam drone Turki telah dihancurkan.
"Pada 1 Maret, sistem pertahanan udara Suriah menghancurkan enam drone tempur militer Turki di atas zona de-eskalasi Idlib," kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa jet tempur F-16 Turki menjatuhkan dua pesawat tempur Suriah.
"F-16 Turki menerobos wilayah udara Suriah dua kali. Jet tempur tersebut menyerang dan menjatuhkan dua pesawat Angkatan Udara Suriah di atas Idlib. Pilot berhasil keluar dengan aman," jelas pejabat kementerian pertahanan itu.
Pada hari Jumat, Turki menargetkan dan menghancurkan sistem pertahanan udara mobile Pantsir milik Suriah menggunakan salah satu drone-nya, mungkin Bayraktar TB2 atau Anka-S.
Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengklaim bahwa pasukan Turki telah menghancurkan delapan helikopter, 103 tank, 72 howitzer, peluncur roket, drone dan enam sistem pertahanan udara dalam empat hari terakhir. Dia menamakan operasi Turki yang keempat di Suriah dalam empat tahun sebagai "Operation Spring Shield."
Anadolu Agency mengatakan militer Turki telah menargetkan dan membuat bandara Nayrab sebelah barat kota Aleppo tidak dapat digunakan.
Zona demiliterisasi Idlib (DMZ) adalah kesepakatan yang dicapai oleh Turki dan Rusia untuk membuat zona penyangga di provinsi Idlib Suriah. Diduga Suriah telah melanggar ketentuan-ketentuan perjanjian dengan meluncurkan serangan yang sering di kawasan itu, Turki telah menyerukan penghentian segera serangan dan gencatan senjata.(paijojr)
Sumber : https://www.defenseworld.net/
