radarmiliter.com - Pesawat tempur J-10C yang baru dibangun telah dilengkapi dengan mesin WS-10 Taihang yang dikembangkan secara domestik Tiongkok untuk menggantikan mesin AL-31 buatan Rusia.
Perkembangan ini bisa menjadi berita buruk bagi United Engine Corporation Rusia yang biasa memasok mesin untuk jet tempur Tiongkok selama puluhan tahun termasuk untuk pesawat unggulannya, jet stealth J-20.
![]() |
Jet Tempur J-10C China |
Saat ini J-20 menggunakan mesin buatan Rusia AL-31FM2/3 dan diperkirakan akan melakukan transisi ke mesin WS-15 yang lebih kuat yang oleh banyak pengamat dipercaya terinspirasi atau merupakan hasil reverse-engineering dari mesin AL-31 Rusia yang digunakan pada jet tempur Su-35 yang juga dioperasikan oleh Tiongkok.
WS-10 Taihang adalah mesin turbofan berdaya tinggi pertama di Tiongkok yang memiliki hak kekayaan intelektual, lapor Chinese Central Television.
Sebuah video yang dirilis pada akhir pekan lalu oleh Chengdu Aircraft Industrial menunjukkan sebuah jet tempur J-10C yang dicat dengan lambang pesawat militer Tiongkok sedang meluncur di lapangan terbang sebelum lepas landas memperlihatkan mesin yang baru, media Tiongkok melaporkan.
Tiongkok akan terus meningkatkan mesin dan tidak akan lagi bergantung pada produk impor, kata Weihutang, segmen berita militer pada China Central Television.
Beberapa jet tempur J-11B dan J-16 Tiongkok telah menggunakan mesin WS-10 dalam konfigurasi mesin kembar. Tetapi dengan menggunakan mesin tersebut pada J-10, sebuah pesawat bermesin tunggal, menunjukkan bahwa mesin WS-10 tersebut kini bisa diandalkan.
Jet tempur stealth Tiongkok, J-20, yang juga dikembangkan oleh AVIC Chengdu, juga bisa saja menggunakan mesin WS-10 di masa depan, menurut Weihutang.(Angga Saja-TSM)(RM)
Sumbe : defenseworld.net