Arab Saudi Umumkan Pengadaan Sistem Udara Tak Berawak UAV - Radar Militer

03 Mei 2020

Arab Saudi Umumkan Pengadaan Sistem Udara Tak Berawak UAV

radarmiliter.com - General Authority for Military Industries (GAMI) Arab Saudi mengumumkan pada tanggal 27 April bahwa negara itu sedang dalam proses membeli enam sistem udara tak berawak (UAV) dari perusahaan lokal Intra Defense Technologies untuk pengiriman pada tahun 2021, dan 40 sistem selanjutnya dalam lima tahun.
Jenis UAV tidak diungkapkan dalam media sosial akun resmi GAMI, tetapi Intra diketahui mempromosikan UAV taktis Karayel, yang dikembangkan oleh Vestel Turki, dan Asef VTOL UAV, yang diluncurkan di Dubai Airshow pada tahun 2019. UAV Karayel pernah jatuh di Al-Hudaydah Yaman pada akhir Desember lalu setelah ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara di dekat pelabuhan Al-Salif.
UAV Karayel
UAV Karayel 
Karayel memiliki daya tahan terbang 20 jam pada ketinggian 18.000 kaki (5.486 m) dan kecepatan jelajah 60-80 kt. Muatan maksimum untuk platform tersebut adalah 70 kg di bawah fuselage dan 60 kg per sayap pada empat hardpoint. Jangkauan datalink platform tersebut adalah 200 km dari Ground Control Station (GCS). Platform UAV Karayel yang ditampilkan di Dubai Airshow dipersenjatai dengan amunisi Roketsan MAM-L dan MAM-C.
Platform ini juga dipamerkan dengan pod Hensoldt Argos II EO/IR untuk memberikan kemampuan pengawasan siang dan malam. Intra menandatangani perjanjian dengan divisi Optronics Hensoldt Afrika Selatan untuk mengembangkan perangkat elektro-optik untuk UAV di Arab Saudi menjelang Dubai Airshow 2019 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemandirian dalam bidang wahana udara tak berawak.
Perwakilan Intra mengatakan di Dubai Airshow tahun lalu bahwa perusahaan itu terutama mengorientasikan upaya pemasarannya untuk Karayel ke militer Saudi, dan berpotensi mengekspor platform tersebut ke Brasil dan Kuwait.
GAMI, yang diumumkan pada tahun 2017 dan secara resmi beroperasi pada tahun 2019, memiliki peran mulai dari manajemen pengadaan untuk militer Saudi hingga pengawasan penelitian dan pengembangan industri pertahanan (R&D) dan transfer teknologi ke industri Saudi.(Angga Saja-TSM)
Sumber :  janes.com

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb