radarmiliter.com - Negosiasi antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Angkatan Udara Senegal (Armée de l'Air du Senegal) untuk pesawat CN-235 kedua telah ditunda karena larangan perjalanan terkait Covid-19.
Negosiasi yang terakhir kali dijelaskan pada Singapore Airshow 2020 pada bulan Februari disebut telah mencapai tahap akhir, sekarang diperkirakan tidak dilanjutkan lagi sampai tahun 2021, kata seorang perwakilan PTDI yang berbicara kepada Janes pada 26 Mei.
![]() |
CN-235 MPA |
Senegal menandatangani CN-235 pertamanya dengan PTDI pada November 2014 dan pesawat kemudian dikirim pada Januari 2017. Pesawat dikirim dalam konfigurasi quick-change, dan dapat melakukan berbagai misi termasuk evakuasi medis, tugas angkut umum, dan angkut VIP.
Untuk pesawat kedua, AU Senegal sedang mempertimbangkan CN-235 varian pesawat patroli maritim (MPA) yang mirip dengan pesawat milik TNI-AL, kata perwakilan PTDI.
AU Senegal belum menyampaikan pilihan mereka untuk sistem misi yang akan digunakan dalam MPA mereka tetapi pesawat MPA TNI-AL, sensor CN-235 termasuk diantaranya magnetic anomaly detector CAE AN/ASQ-508, dan radar Thales Ocean Master atau Telephonics APS-143C(V)3(Batch 2).(Angga Saja-TSM)
Sumber : janes.com