radarmiliter.com - Di tengah meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan berbagai negara yang memperdebatkan kedaulatan Tiongkok yang diproklamirkannya sendiri di Laut Cina Selatan, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) melakukan latihan operasi amfibi yang mengikuti berbagai skenario.
Korps Marinir Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLANMC), adalah pasukan marinir Republik Rakyat Tiongkok dan salah satu dari lima cabang utama Angkatan Laut Tiongkok (PLAN). Saat ini PLANMC terdiri dari dua brigade masing-masing terdiri daari 6.000 orang, dan brigade ketiga sedang disiapkan dengan dari transfer Brigade Infanteri Bermotor ke-77 Angkatan Darat PLA.
![]() |
Korps Marinir Tiongkok Latihan Serangan Amfibi |
Korps Marinir PLAN awalnya didirikan pada bulan April 1953 selama Perang Sipil Tiongkok oleh pasukan Tiongkok Komunis untuk melakukan operasi amfibi terhadap pulau-pulau yang dipegang oleh pihak Nasionalis. Pada akhir Perang Korea, Korps Marinir PLAN berjumlah 110.000 orang yang diorganisasi dalam delapan divisi. Namun, organisasi itu dibubarkan pada Oktober 1957 ketika kepemimpinan Tiongkok mengabaikan rencana untuk merebut pulau Taiwan. Menyusul pembubaran Korps Marinir, PLAN mempertahankan pasukan infantri angkatan laut, yang terdiri dari beberapa resimen infantri dan resimen tank amfibi.
Pada tahun 1979 Komisi Militer Pusat Tiongkok mendirikan kembali Korps Marinir dan mengorganisirnya di bawah PLAN. Pada 5 Mei 1980, Brigade Marinir 1 diaktifkan di Hainan.
Sehubungan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok Daratan dan Republik Tiongkok (Taiwan) selama tahun 1990-an, jumlah unit Korps Marinir PLAN kembali meningkat. Brigade 1 Marinir Tiongkok diperkuat dan dipersenjatai kembali. Pada Juli 1998, Divisi Infanteri Bermotor ke-164 dari Angkatan Darat Grup ke-41 PLA Angkatan Darat telah dipindahkan ke Armada Laut Selatan PLAN dan menjadi Brigade Marinir ke-164, dengan pangkalannya di Zhanjiang, Provinsi Guangdong. Pada bulan Februari 2017, dilaporkan bahwa Brigade Infanteri Bermotor ke-77 dari Grup Angkatan Darat ke-26 juga dipindahkan ke PLAN.
Korps Marinir PLAN berpartisipasi dalam berbagai latihan internasional, termasuk partisipasi dalam RIMPAC, dan terlibat dengan Korps Marinir AS (USMC) dalam latihan bersama dan pertukaran budaya persahabatan selama pemerintahan Bush dan Obama sebagai bagian dari kebijakan "ketentraman dan ketertiban" yang dijalankan pimpinan PLAN. Namun, sejak pemerintahan Trump, Angkatan Laut PLA dan PLANMC tidak diundang dari latihan Pim of the Pacific (RIMPAC) 2018 dan Marinir AS dilatih untuk berperang melawan PLANMC.
Korps Marinir PLAN merupakan subordinat dari Markas Besar Angkatan Laut PLA, Departemen Staf Gabungan dan Ketua Komisi Militer Pusat (CMC) Tiongkok. 12.000 marinir dipangkalkan di Laut Cina Selatan. Diyakini pada masa perang, hingga 28.000 marinir dapat dimobilisasi. Dua brigade ini memiliki unit senjata gabungan, termasuk kendaraan lapis baja, artileri, rudal, pertahanan udara, dan logistik. Dua brigade adalah Brigade Marinir ke-1 dan Brigade Marinir ke-164 - keduanya berbasis di Zhanjiang (Armada Laut Selatan); sejumlah total 12.000 personel. Setiap Brigade terdiri dari semua atau sebagian besar aset berikut ini: (Angga Saja-TSM)
- 1 resimen lapis baja (1 x batalyon tank dan 2 x batalyon senapan lapis baja dengan ZTD-05 Amphibious Tank Assault Vehicle dan ZBD-05 IFV Amphibious Infantry Fighting Vehicle)
- 2 batalyon marinir
- 1 batalyon howitzer dengan howitzer swa-gerak PLZ-07
- 1 batalyon rudal (ATGM HJ-8 & HJ-73 ATGM dan SAM HN-5)
- 1 batalton komposit zeni dan perang nuklir-biologi-kimia
- 1 batalyon sinyal/komunikasi dan batalyon jaga
- 1 batalyon pemeliharaan lapangan
Sumber : armyrecognition.com