Pangkalan Militer Cina di Spratly Diduga Telah Beroperasi - Radar Militer

15 Mei 2020

Pangkalan Militer Cina di Spratly Diduga Telah Beroperasi

radarmiliter.com - Pesawat militer milik Angkatan Laut Cina kembali terlihat di kawasan sengketa, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa militer Cina, People's Liberation Army Naval Air Force (PLANAF), mulai menggunakan Kepulauan Spratly sebagai basis militernya.
"Kemunculan PLANAF di Fiery Cross Reef (Kepulauan Spratly) adalah tanda baru bahwa Cina terus berupaya memperkuat pengaruhnya di Laut Cina Selatan. Hal itu mereka lakukan di atas pulau buatan yang mereka buat tahun 2016," sebagaimana dikutip dari Radio Free Asia, Kamis, 14 Mei 2020.
Pesawat Y-8 Militer China
Pesawat Y-8 Militer China 
Dikutip dari Radio Free Asia, pesawat militer Cina sudah terpantau sejak hari Senin kemarin. Citra satelit menunjukkan setidaknya ada dua pesawat militer di Spratly. Selah satunya adalah pesawat seri Y-8 yang merupakan pesawat pengangkut untuk personil dan perlengkapan militer.
Penempatan alutsista di pulau Laut Cina Selatan tersebut bukan hal baru. Cina sudah melakukannya beberapa kali. Pada tahun 2018 lalu, misalnya, Cina menempatkan pesawat H-6K Bomber di Pulau Woody. Namun, saat itu, pesawat tersebut adalah milik angkatan udara, bukan angkatan laut.
Lembaga analis pertahanan Jane's menyampaikan hal senada. Dalam laporan mereka, penampakan dua jenis pesawat militer di Spratly adalah bukti Cina mulai konsisten menempatkan militer mereka di Fiery Cross Reef. Bahkan, Jane's mengatakan bahwa kapasitas hangar di Spratly cukup untuk menyimpan leibh dari dua pesawat militer.
"Ini adalah upaya Cina menunjukkan kekuatan militer dan ekspedisi mereka sembari memiliterisasi Laut Cina Selatan untuk menakuti negara-negara lainnya," ujar peneliti Jane's, Sean O'Connor.
Sebagai catatan, di tahun 2015 lalu, Cina berjanji tidak akan mempersenjatai pulau-pulau buatan yang mereka bangun di Kepulauan Spratly. Presiden Xi Jinping, kala itu, mengatakan pada mantan Presiden Amerika Barack Obama bahwa ia tak memiliki niatan untuk memiliterisasi Laut Cina Selatan.
Namun, komitmen tersebut tidak dipegang Cina. Pulau-pulau yang berada di Fiery Cross Reef, termasuk Spratly, konsisten mereka persenjatai. Pesawat pengebom hingga alat transportasi militer ditempatkan di sana. Bahkan, pelabuhan khusus untuk kapal perang juga dibangun, lengkap dengan peluncur misil sebagai garis pertahanan.
April kemarin, Cina menyatakan lokasi pulau buatan mereka sebagai yurisdiksi baru. Kepulauan Spratly mereka namai Distrik Nansha meski klaimnya dipermasalahkan Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan.(Istman Musaharun Pramadiba)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)