radarmiliter.com - Korea Aerospace Industries Co. (KAI), produsen pesawat satu-satunya Korea Selatan, bermaksud untuk mengekspor helikopter buatan Korea pertama KUH-1 Surion ke Indonesia, seorang eksekutif perusahaan KAI mengatakan pada hari Rabu (17/06).
KAI telah mengekspor 16 pesawat jet latih lanjut T-50 dan 20 pesawat latih dasar KT-1 ke Indonesia. Belum ada kesepakatan dari luar negeri untuk mengekspor helikopter buatan Korea.
![]() |
KUH-1 Surion |
"Kami sedang meningkatkan upaya untuk dapat menandatangani kesepakatan untuk mengekspor helikopter utilitas angkut Surion (KUH-1) ke Indonesia. Kami melihat banyak peluang bisnis di Indonesia karena merupakan negara pertama yang membeli pesawat KT-1 dan T-50 ," kata Vice President dan General Manager KAI Lee Bong-keun kepada wartawan di sela-sela acara promosi yang diadakan di Sacheon, 440 kilometer selatan Seoul.
KAI juga menargetkan untuk dapat memenangkan penawaran tambahan di Malaysia, Kolumbia dan Peru karena mereka telah menunjukkan minat pada produk-produk pesawat KAI, kata Lee.
"Malaysia berencana untuk menyetujui rencana pembangunan ekonomi lima tahun, yang mencakup program pembelian pesawat besar-besaran pada bulan Oktober, meskipun persetujuan itu kemungkinan akan dipengaruhi oleh wabah virus corona," katanya.
Sebelumnya pada hari itu, KAI menandatangani perjanjian dengan pemerintah provinsi Gyeongsang Selatan dan Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia Korea (HRDK) untuk membantu perusahaan Korea mempekerjakan orang asing dari 16 negara di bawah sistem izin kerja (employment permit system - EPS) HRDK, kata KAI dalam sebuah pernyataan.
Di bawah sistem EPS, pekerja dari 16 negara yang telah membeli pesawat buatan Korea akan diberikan perlakuan yang sama dalam hal upah dan tunjangan lainnya pada perusahaan-perusahaan Korea, kata pernyataan itu.
16 negara tersebut termasuk Tiongkok, Indonesia, Thailand, Vietnam, Mongolia, Bangladesh, Pakistan, Kamboja, Laos, dan Filipina.
Para duta besar dan pejabat dari 16 negara menghadiri acara promosi yang diadakan di markas KAI tersebut. KAI berfokus pada promosi helikopter Surion.
Ditanya apakah Indonesia memiliki minat untuk membeli helikopter Surion, Puji Basuki, Sekretaris I Protokol Konsuler Kedutaan Besar Indonesia di Korea, mengatakan negaranya akan melihat apakah mereka dapat menggunakan helikopter tersebut baik untuk keperluan militer atau untuk kepentingan umum setelah menerima proposal dari Korea.
H.E. Abida Islam, duta besar Bangladesh untuk Korea, mengatakan negara itu akan mempertimbangkan untuk memesan pesawat KT-1.
KAI telah mengekspor total 148 pesawat pelatih senilai US $ 3,1 miliar - 64 pesawat jet latih lanjut T-50 senilai $ 2,4 miliar dan 84 pesawat latih dasar KT-1 senilai $ 700 juta - ke negara-negara seperti Indonesia, Irak, Thailand, Turki, Peru dan Filipina sejak perusahaan KAI didirikan pada tahun 1999.
Pada periode Januari-Maret, laba bersih KAI melonjak 87 persen menjadi 79,5 miliar won (US $ 65 juta) dari 42,5 miliar won pada periode tahun lalu.
Laba operasi melonjak 98 persen menjadi 66,1 miliar won pada kuartal pertama dari 33,4 miliar won pada tahun lalu. Penjualan naik 31 persen menjadi 827,7 miliar won dari 630,9 miliar won pada periode yang sama.(Angga Saja-TSM)
Sumber : en.yna.co.kr