AD Singapura Uji Exoskeleton Titanium - Radar Militer

26 Juli 2020

AD Singapura Uji Exoskeleton Titanium

radarmiliter.com - Angkatan Darat Singapura sedang menguji coba exoskeleton yang dibuat dari titanium yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada prajurit yang membawa beban berat.
Cuplikan dari video Hari Angkatan Bersenjata Singapura (SAF Day) yang dirilis pada 1 Juli, berjudul "Exoskeleton Trial", menunjukkan seorang prajurit mengenakan exoskeleton hijau di luar seragam tempurnya.
Menanggapi pertanyaan dari CNA, Kementerian Pertahanan Singapura mengkonfirmasi bahwa AD sedang mempelajari penggunaan exoskeleton untuk meningkatkan kinerja prajurit.
AD Singapura Uji Exoskeleton Titanium
AD Singapura Uji Exoskeleton Titanium 
"Angkatan Darat Singapura terus mencari cara untuk meningkatkan kinerja tentara kami, dan exoskeleton adalah salah satu contohnya yang sedang dipelajari oleh Centre of Excellence for Soldier Performance (CESP)," katanya.
CESP, yang didirikan pada 2017, membantu mengembangkan potensi penuh prajurit di bidang-bidang seperti kebugaran dan gizi, pra-habilitasi dan rehabilitasi, sistem ketahanan dan soldier system.
Berdasarkan video SAF Day, penampilan dan logo exoskeleton menunjukkan bahwa perangkat itu adalah Ultralight Passive Ruggedized Integrated Soldier Exoskeleton (UPRISE) system buatan perusahaan sains dan teknologi Kanada, Mawashi.
Sistem, yang menurut perusahaan awalnya dikembangkan untuk pasukan khusus dan terbuat dari titanium kekuatan tinggi, terdiri dari spine (tulang belakang) yang fleksibel, sliding belt dan full artikulasi kaki.
UPRISE memungkinkan penyaluran beban 50 hingga 80 persen ke tanah dan memberikan "mobilitas tingkat tinggi" bagi penggunanya, kata situs web Mawashi.
Factsheet UPRISE mengatakan bahwa sistem itu meningkatkan efektivitas tempur dan mengurangi kelelahan serta cedera pada otot. Namun tidak disebutkan berapa harga sistem tersebut.
Seorang analis pertahanan mengatakan kepada CNA bahwa exoskeleton sudah umum di industri sipil yang mengangkat berat seperti konstruksi serta search and rescue, aplikasi untuk militer relatif baru.
Chen Chuanren, perwakilan Singapura di Shephard Media - media yang menyediakan informasi bisnis untuk industri pertahanan - mengatakan pasukan AS, Prancis, dan Australia telah menunjukkan minat pada exoskeleton, meskipun ia menegaskan bahwa terdapat hambatan untuk implementasinya termasuk biaya dan mobilitas.
US Army Natick Soldier Research, Development and Engineering Center telah mengeksplorasi cara menggunakan exoskeleton yang dikembangkan secara komersial untuk keperluan militer berdasarkan kontrak senilai $ 6,9 juta.
Salah satu perusahaan pertahanan yang terlibat dalam proyek ini adalah Lockheed Martin, yang memproduksi exoskeleton ONYX bagian bawah untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi kelelahan.
Tentara dalam video SAF Day terlihat berjalan di atas treadmill dalam apa yang tampaknya merupakan tes stres. Dia mengenakan perlengkapan tempur lengkap di atas exoskeleton, termasuk helm, senapan, ransel lapangan, dan rompi.
Mr Chen memperkirakan UPRISE akan didistribusikan di Angkatan Darat Singapura bukan sebagai item standar, tetapi untuk unit-unit khusus yang melakukan pengangkatan beban berat jarak jauh, seperti beberapa pasukan infanteri anti-tank dan pasukan khusus.
"Melalui desain yang inovatif dan ultralight, exoskeleton ini mencapai tingkat kebebasan bergerak yang tak tertandingi," kata Mawashi di situs webnya.
"(Ini) memungkinkan untuk melakukan semua gerakan selama manuver taktis serta tugas-tugas lain yang diperlukan oleh tentara yang berjalan kaki dan operator pasukan operasi khusus."
Mr Chen mengatakan UPRISE cocok untuk Angkatan Darat Singapura karena pasukan yang beroperasi di daerah tropis cenderung mengalami ingkat daya tahan yang lebih rendah karena iklim lembab.
"Ada kemungkinan lebih tinggi bahwa mereka lebih cepat lelah, jadi saya pikir akan sangat berguna bagi mereka untuk memiliki sistem semacam ini," katanya.
"Jika Anda melihat UPRISE dengan teliti, beban sebenarnya disalurkan ke tanah melalui leg brace (penyangga kaki) dari spine ... dan tidak menempatkan beban pada bahu atau punggung Anda."
Tetapi Chen mengatakan tidak praktis untuk memberikan UPRISE kepada setiap prajurit di ketentaraan karena produk terbuat dari titanium itu "sangat, sangat mahal".
"Kemungkinan sistem itu akan diberikan ke pasukan khusus yang beroperasi di belakang garis musuh dan biasanya membawa beban yang sangat berat," tambahnya. "Mereka harus melakukan trekking dan misi jarak jauh."
Sistem exoskeleton semacam ini berpotensi untuk memungkinkan prajurit membawa beban dan persenjataan yang lebih berat dari yang dibawa prajurit konvensional, dalam jangka waktu yang lebih lama, dan kemudian siap tempur tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Seorang tentara yang paling bugar pun dapat mengalami kelelahan yang luar biasa atau cedera bila membawa beban yang sangat berat dalam jangka waktu lama, yang akan menurunkan efektivitasnya dalam bertempur.(Angga Saja-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb