radarmiliter.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa lalu (28/07) mengumumkan pembelian 76 pesawat Su-57 terbaru oleh Kementerian Pertahanan Rusia, yang akan mulai beroperasi pada tiga resimen penerbangan pada tahun 2028. Vladimir Putin mengumumkan kesiapan militer untuk membeli sejumlah besar pesawat baru pada pertemuan pengembangan penerbangan militer yang diadakan di Sochi. Dia menyebutkan bahwa pada 2013-2018, pasukan Rusia menerima lebih dari seribu pesawat dan helikopter baru dan modern; sebagai hasilnya, 65% dari armada pesawat Angkatan Udara Rusia telah dimodernisasi.
![]() |
Pesawat Tempur Su-57 |
Kontrak tersebut diperkirakan mencapai nilai 170 miliar rubel (sekitar $ 2,4 miliar), yang menjadikannya sebagai kontrak yang terbesar dalam sejarah penerbangan Rusia dan menjamin beban kerja yang penuh untuk pabrik pesawat Komsomolsk-on-Amur selama setidaknya satu dekade. Perjanjian tersebut ditandatangani di hadapan Presiden Putin di acara pameran kedirgantaraan MAKS. Pengerjaan pesawat tempur Su-57 telah dimulai pada tahun 2002. Dua tahun kemudian, desain pesawat tersebut disajikan kepada Presiden Putin. Pada 2010, Putin mengatakan bahwa sekitar 30 miliar rubel telah dihabiskan pada tahap pertama pembuatan pesawat itu.
Angkatan Udara Rusia semula dijadwalkan untuk menerima dua prototip Su-57 baru pada akhir 2019 dan dua pesawat lagi pada tahun 2020. Namun, pesawat ini bukan merupakan pesawat konfigurasi produksi serial. Produksi massal belum dimulai sebelum 2020. Industri pesawat militer Rusia mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka siap untuk memulai produksi massal Su-57. 10 prototipe Su-57 saat ini sedang menjalani berbagai tahap pengujian dan evaluasi oleh Angkatan Udara Rusia.
Su-57 direncanakan akan diserahkan ke tiga resimen penerbangan. Unit-unit itu, termasuk resimen di tiga wilayah strategis utama di barat laut, barat daya, dan timur jauh. Tujuh puluh enam pesawat tempur ini dipandang memiliki tingkatan yang sangat tinggi bagi militer Rusia, yang kemudian harus memotong pesanan untuk berbagai program lain, seperti tank tempur utama T-14 Armata karena kekurangan dana. Saat ini, Rusia hanya memiliki 10 prototipe Su-57, dan pengembangan pesawat tempur tersebut bergerak jauh lebih lambat dari yang diperkirakan.(Angga Saja-TSM)
Sumber : militaryleak.com