radarmiliter.com - Korea Selatan berencana untuk mengembangkan rudal udara-ke-permukaan (ASM) supersonik baru yang akan dibawa oleh pesawat tempur multirole Korean Fighter eXperimental (KF-X) Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) di masa depan.
Seorang pejabat Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan kepada Janes pada 30 Juni bahwa senjata itu direncanakan mampu terbang dengan kecepatan melebihi Mach 2.5, beratnya kurang dari 3.000 lb (1,36 ton) dan memiliki jangkauan setidaknya 250 km.
![]() |
Ilustrasi KFX |
Tidak disebutkan rincian lebih lanjut mengenai ASM tersebut.
Pengungkapan itu muncul setelah Janes melaporkan pada 28 Mei bahwa Korea Selatan baru-baru ini menyelesaikan proses pemilihan untuk amunisi berpemandu dan perangkat pemandu (guidance kit) yang rencananya akan diintegrasikan dengan KF-X, yang sedang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) dengan PT Dirgantara Indonesia sebagai mitra industri KAI dalam proyek ini.
Para pejabat militer Korea Selatan mengatakan kepada Janes pada 28 Mei bahwa Raytheon GBU-12 Paveway II, Boeing GBU-31/38 Joint Direct Attack Munition (JDAM), GBU-54/56 Laser JDAM, dan GBU-39/B Small Diameter Bomb1 (SDB1), juga Textron Wind Corrected Munitions Dispenser (WCMD) CBU-105 semuanya telah dipilih untuk diintegrasikan dengan KF-X.
Mereka mengatakan proses integrasi untuk bom pintar dan perangkat pemandu, yang semuanya sudah operasional dalam RoKAF, akan dimulai akhir tahun ini, dengan integrasi penuh diharapkan selama enam hingga tujuh tahun mendatang.
Langkah ini dilakukan setelah MBDA Missile Systems mengumumkan pada November 2019 bahwa mereka telah diberikan kontrak untuk integrasi rudal beyond visual range air-to-air missile (BVRAAM) Meteor-nya dengan KF-X.
Juga telah ditetapkan untuk integrasi dengan KF-X adalah rudal udara-ke-udara jarak dekat (SRAAM) IRIS-T oleh Diehl Defense Jerman, dengan kontrak yang diharapkan akan ditandatangani dalam waktu dekat.(Angga Saja-TSM)
Sumber : janes.com