radarmiliter.com - Kemampuan Indonesia memproduksi/perakitan kapal selam oleh PT PAL Indonesia (Persero) jadi satu-satunya di ASEAN. Selain itu, PT PAL juga mampu melakukan bongkar pasang (overhaul) untuk perbaikan kapal selam secara mandiri.
PT PAL sukses memproduksi Kapal Selam Alugoro-405 dan lolos tes kedalaman. Hal ini mendapat apresiasi Presiden Jokowi Januari 2020 lalu. Saat Jokowi di PT PAL, tampak kapal selam KRI Cakra-401 yang sedang proses overhaul di galangan kapal PT PAL Surabaya.
Kemampuan overhaul ini masuk dalam laporan PT PAL 2020 terkait rencana-rencana perseroan dalam menghadapi bisnis perkapalan untuk ekspor dan dalam negeri.
![]() |
Overhaul Kapal Selam |
Dalam laporan terbarunya, Minggu (5/7) PT PAL menjelaskan pertumbuhan penjualan kapal niaga terus dipelihara dengan strategi optimalisasi "product mixed seperti kapal Bulker, Container dan Tanker, baik itu Chemical Tanker ataupun juga Gas Tanker.
Pasar dalam negeri untuk produk kapal niaga diarahkan pada program pengembangan model-model industri pelayaran nasional atau pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (cargo).
Sedangkan arah pemasaran produk kapal perang/ kapal cepat/kapal khusus lebih difokuskan pada pasar dalam negeri baik untuk pemerintah pusat seperti Departemen Pertahanan, Kepolisian RI, Departemen Kelautan, Departemen Keuangan/Direktorat Jenderal Bea & Cukai serta Otonomi Daerah maupun swasta.
Sedangkan untuk pengembangan jasa pemeliharaan dan perbaikan (harkan), baik harkan kapal maupun harkan non kapal meliputi jasa harkan kapal tingkat depo dengan kapasitas docking sampai dengan 600.000 DWT per tahun, annual/ special survey dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang, harkan elektronika dan senjata serta overhaul kapal selam.
"Peluang pasar terutama pasar dalam negeri, berasal dari TNI AL, swasta dan pemerintah," jelas PT PAL dalam laporannya.
Arah pengembangan produk rekayasa umum diarahkan pada pemeliharaan dan pengembangan posisi perusahaan selaku pemasok "sourcing internasional pada industri pembangkit listrik besar dunia, sedangkan produk modular dan EPC akan lebih difokuskan untuk pasar dalam negeri.
Untuk mendukung arah pengembangan perusahaan tersebut, telah dijalin kerjasama dengan Mitsubishi Heavy Industry dalam bidang rancang bangun boiler untuk pembangkit tenaga listrik, Wartsila untuk perakitan mesin diesel, AMEC Process & Energy untuk rancang bangun sistem turbin gas dan uap.
PT PAL mengklaim punya keunggulan produk yang telah diakui selama ini seperti produk kapal niaga sampai dengan 50.000DWT (Star-50).
Selain kemampuan produksi, proses produksi pun senantiasa ditingkatkan kualitasnya agar produk-produk tersebut bisa dirampungkan sesuai tenggat waktu yang dijanjikan. Implementasi Full Block Outfitting System merupakan upaya konkrit untuk mencapai hal tersebut.
Perseroan juga melakukan peningkatan metode produksi dengan penerapan Full Block Outfitting System, yaitu membangun Blok-blok yang telah dilengkapi dengan system piping, fitting dan tepat waktu dirakit dengan berat sampai dengan 300 ton per blok. Sehingga mempercepat masa pembangunan kapal sehingga waktu dan biaya produksi akan efisien dan dengan sendirinya akan meningkatkan daya saing. (Anisatul Umah)
Sumber : cnbcindonesia.com