radarmiliter.com - Militer Belarus mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan dengan Rusia karena adanya kekhawatiran invasi.
Surat kabar Novaya Gazeta telah memposting video pendek yang memperlihatkan konvoi truk militer dan kendaraan lapis baja Belarus bergerak menuju perbatasan Rusia.
Pejabat di Minsk khawatir bahwa Rusia akan mengambil keuntungan dari ketidakstabilan di negara itu dan menjalankan "skenario Ukraina" untuk menduduki sebagian wilayah sebelum pemilihan presiden bulan Agustus.
![]() |
Belarus Kerahkan Pasukan |
Kantor berita Belta mengatakan pekan lalu bahwa Belarus telah menangkap lusinan tentara bayaran Rusia setelah menerima informasi bahwa lebih dari 200 kombatan telah memasuki negara itu untuk mengacau sebelum pemilihan presiden. Para tentara bayaran tersebut bekerja untuk Wagner, kontraktor militer swasta Rusia yang paling terkenal.
"Para pendatang itu menarik perhatian karena mereka tidak berperilaku seperti yang biasanya dilakukan wisatawan Rusia dan mengenakan pakaian gaya militer," lapor Belta.
Kelompok itu tiba di Minsk pada 24 Juli, katanya, tercatat bahwa masing-masing hanya membawa tas tangan kecil, tetapi kelompok itu memiliki tiga koper besar yang berat.
TV pemerintah memperlihatkan orang-orang tersebut ditangkap dengan pakaian dalam dan menyiarkan rekaman tentang barang-barang milik salah seorang yang ditangkap, termasuk paspor Rusia dan patch gaya militer.
Presiden Alyaksandr Lukashenka menuduh Rusia “bermaksud tidak baik” dan memerintahkan kepala dinas keamanan KGB Valer Vakulchyk untuk mencari penjelasan dari Moskow.
"Kita perlu segera meminta struktur yang relevan dari Federasi Rusia untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi," katanya pada pertemuan keamanan.
Presiden Belarusia juga mengatakan bahwa kekuatan politik dari "Barat maupun dari Timur" telah memusatkan upaya mereka untuk mempercepat kerusuhan di Belarus.
Lukashenko tidak menyebutkan nama negara tertentu, tetapi ia mengatakan rencana itu sedang dilakukan untuk memicu revolusi yang mirip dengan protes di lapangan Maidan Ukraina tahun 2014.
“Itulah tujuannya. Topeng yang terbongkar tidak hanya dari boneka yang ada di sini tetapi juga dari para dalang yang berada di luar Belarus," kata Lukashenko.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defence-blog.com