radarmiliter.com - Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) kemungkinan akan bertindak sebagai integrator sistem utama dalam proyek yang disebut sebagai F-X Fighter Aircraft. Menteri Pertahanan Jepang akan mengadopsi sistem single-prime. Perusahaan yang dipilih akan bertanggung jawab untuk mengintegrasikan sistem dan mesin. Menteri Pertahanan Jepang mengindikasikan bahwa kementerian Pertahanan sekarang telah memulai proses untuk memilih perusahaan yang akan terlibat dalam proyek pengembangan pesawat tempur tersebut tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
F-X Fighter Aircraft |
Dalam jumpa pers, Kono juga mengonfirmasi bahwa Kementerian Pertahanan Jepang saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan F-X bersama Inggris dan Amerika Serikat. Amerika Serikat dianggap sebagai kandidat utama, mengingat hubungan diplomatik, ekonomi, strategis, dan industrinya yang kuat dengan Jepang. Proyek F-X dipimpin oleh Menteri Pertahanan Jepang oleh kantor khusus yang didirikan pada bulan April lalu. Tanggung jawabnya meliputi penyelidikan teknis, pelaksanaan anggaran, masalah keamanan informasi, dan kendali kekayaan intelektual.
Meskipun kontraktor utama untuk program pesawat tempur siluman Jepang yang secara tentatif disebut F-X atau F-3 tersebut belum dipilih, program tersebut sudah berjalan dengan baik. Pesawat demonstrator penerbangan bernama X-2 Shinshin pertama kali terbang pada tahun 2016 setelah pengujian penerbangan yang ekstensif dengan model skala yang dikendalikan radio. Airframe pesawat X-2 dibuat oleh Mitsubishi Heavy Industries Jepang, dimaksudkan untuk memberi Jepang wawasan tentang teknologi stealth yang merupakan hal baru bagi negara itu.
Didorong terutama oleh kemajuan dalam kemampuan yang diperlihatkan oleh Rusia dan Tiongkok, dimana keduanya semakin bersemangat untuk menggunakan pengaruhnya atas area yang secara strategis vital, khususnya seperti Laut China Timur dan Selatan, Jepang berusaha untuk menanggapinya dengan kombinasi antara F-35 dan pesawat tempur superioritas udara generasi keenam yang akan diproduksi di dalam negeri. Menteri Pertahanan Jepang mengumumkan rencana untuk memulai produksi pesawat Jepang tersebut pada tahun 2031.(Angga Saja-TSM)
Sumber : militaryleak.com