radarmiliter.com - Raytheon Missiles & Defense, unit bisnis perusahaan Amerika Serikat Raytheon Technologies, dan Rafael Advanced Defense Systems Ltd., sebuah perusahaan teknologi pertahanan yang berbasis di Israel, telah menandatangani usaha patungan untuk membangun fasilitas produksi Sistem Senjata Rudal Pertahanan Udara Iron Dome di Amerika Serikat. Kemitraan baru, yang disebut Raytheon Rafael Area Protection Systems, berencana menyelesaikan lokasi produksi tersebut sebelum akhir tahun.
"Ini akan menjadi fasilitas Iron Dome pertama di luar Israel, dan itu akan membantu Departemen Pertahanan AS dan sekutu di seluruh dunia mendapatkan sistem untuk pertahanan personil mereka dan infrastruktur penting," kata Sam Deneke, vice president Land Warfare & Air Defense business execution Raytheon Missiles & Defense Systems.
![]() |
Sistem Rudal Iron Dome |
Fasilitas baru ini akan menghasilkan Sistem Senjata Iron Dome, yang terdiri dari interseptor dan peluncur Tamir dan rudal SkyHunter, varian AS dari Tamir. Baik Tamir dan SkyHunter mencegat rudal jelajah, sistem udara tak berawak dan target jarak pendek seperti roket, artileri, mortir, dan ancaman udara lainnya yang datang.
Raytheon Missiles & Defense dan Rafael telah bekerja sama selama lebih dari satu dekade pada Iron Dome, sistem yang paling banyak digunakan di dunia dengan lebih dari 2.500 intersepsi operasional dan tingkat keberhasilan melebihi 90 persen.
Iron Dome telah menjadi satu-satunya sistem misi ganda di dunia yang memberikan solusi pertahanan yang efektif untuk melawan roket, artileri & mortir (C-RAM) serta pesawat terbang, helikopter, UAV, munisi berpemandu presisi (PGM). Sistem ini adalah sistem yang efektif untuk melawan ancaman C-RAM dengan jangkauan hingga 70 km dan untuk perlindungan VSHORAD (hingga 10 km).
Iron Dome dapat menangani berbagai ancaman secara bersamaan dan efisien. Sistem ini memungkinkan penanganan ancaman kritis yang efektif dan selektif yang ditujukan pada zona yang dipertahankan untuk mengurangi peluncuran yang tidak perlu. Sistem ini menggunakan interseptor unik dengan hulu ledak khusus yang meledakkan target apa pun di udara dalam hitungan detik.
Pada AUSA 2017, pameran dan konferensi Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat di Washington D.C., Perusahaan Amerika Raytheon telah mempresentasikan SkyHunter, versi Iron Dome bersertifikasi AS yang dikembangkan bersama oleh Perusahaan Israel Rafael dan Raytheon. Pada Mei 2020, AS Angkatan Darat telah mengumumkan bahwa Iron Dome akan dioperasikan pada akhir 2021.(Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com