Stormer TNI AD |
Sebagai pembeli keluarga tank ringan Scorpion-90 dan varian panser angkutnya yakni Stormer, TNI AD pada 1995-1997 membeli hampir seluruh variannya, termasuk Stormer HMLC (High Mobility Load Carrier). Jarang mendengar namanya? Penulis saja hampir lupa kalau TNI AD memiliki varian ini. Penulis bertemu dengan iring-iringan kendaraan pengangkut Stormer dari Batalyon Kavaleri 1 Badak Ceta Cakti di jalan tol yang sedang menepi karena situasi jalan yang memang macet sekali.
Saat melihat sosoknya, penulis sempat berpikir keras, mengira ini adalah ranpur baru. Maklum, bentuknya sepintas memang aneh karena seperti Stormer tapi bagian belakangnya kok malah seperti rata, dan ada kubahnya pula. Varian apa itu? Tapi kemudian penulis pun mafhum, kalau sebenarnya yang penulis lihat adalah Stormer HMLC.
Dibandingkan saudara-saudaranya, Stormer HMLC yang tugas utamanya di dalam Yon Kavaleri 1 dan 8 TNI AD adalah sebagai pengangkut beban dan juga pembawa tunggul dan pataka dalam upacara penting di level Batalyon memang dibeli dalam jumlah yang lebih sedikit. Tidak mengherankan kalau orang di luar lingkungan Kavaleri TNI AD pun jarang melihatnya.
Stormer HMLC sendiri menggunakan sasis Stormer, tetapi hanya mempertahankan bagian depannya saja untuk ruang mesin dan kabin untuk pengemudi dan komandan. Mesinnya sama seperti Stormer varian TNI AD yaitu Perkins Engine Phaser Diesel dengan daya 250hp, dikawinkan dengan transmisi T300 buatan David Brown Engineering Limited. Tersedia dudukan untuk sepucuk senapan mesin sedang untuk fungsi pertahanan.
Bagian belakang Stormer HMLC sendiri dibuat papak rata alias flatbed, sehingga beragam beban pun bisa dinaikkan ke atas permukaannya. Kemampuan angkutnya pun lumayan. Genset dan bahkan Land Rover Wolf bisa dinaikkan ke atas punggungnya. Di Inggris sendiri, Stormer HMLC ditugaskan sebagai kendaraan pengusung Shielder Minelaying System, yang dapat melontarkan ratusan ranjau anti tank dalam waktu singkat. Stormer HMLC pembawa ranjau Shielder ini sempat disiapkan dalam Perang Teluk untuk menghambat gerak maju pasukan tank Irak, yang untungnya tidak pernah terjadi.
Tugas kedua dari varian HMLC adalah menajdi pengusung sistem peluncur rudal Starstreak SP HVM, dimana seluruh sistem catu daya, kontrol, dan pembidikan rudal ditaruh dalam modul yang dipasang ke atas Stormer HMLC. Sayang sekali, Stormer HMLC di TNI AD hanya difungsikan sebagai pengangkut beban. Di Inggris sendiri, Alvis Stormer HMLC sendiri sudah dipensiunkan dan dijual ke sipil sebagai surplus. (Aryo Nugroho)