Radar Militer

Radar Internasional

Radar Indonesia

PT Pindad

Sejarah

27 Maret 2021

Bawa 30 Rafale, Kapal Induk Nuklir Perancis Singgah di Abu Dhabi

radarmiliter.com - Kapal induk bertenaga nuklir milik Perancis; Charles de Gaulle, mampir di Abu Dhabi pada hari Kamis sebagai bagian dari penyebaran untuk menunjukkan kebebasan navigasi di perairan kawasan itu. Kapal ini membawa 30 jet tempur Rafale dan pesawat lainnya.
Kapal utama Angkatan Laut Prancis itu berlabuh di pelabuhan Mina Zayed dengan dikawal tiga kapal perang negara-negara NATO serta kapal selam dan kapal pengisian bahan bakar.
Kapal Induk Nuklir Prancis
Kapal Induk Nuklir Perancis
Kedatangannya di ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) merupakan bagian dari penyebaran selama empat bulan melalui Mediterania Timur, Laut Merah, Samudra Hindia, dan Teluk Arab yang disebut "Clemenceau 21", yang mencakup operasi dengan koalisi melawan ISIS.
Tiga kapal perang NATO yang mengawal kapal induk Prancis itu adalah fregat dari Yunani dan Belgia serta kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat; USS Porter.
"Misi utama penyebaran Clemenceau 21 adalah perang melawan terorisme, melawan Daesh," kata Laksamana Muda Marc Aussedat yang menggunakan akronim Arab untuk nama lain dari ISIS.
"Kami juga ditempatkan di wilayah strategis di mana kepentingan Prancis, kepentingan Eropa, kepentingan sekutu dipertaruhkan dan ini adalah alat untuk menyebarkan stabilitas dan mengingatkan semua orang akan pentingnya kebebasan navigasi, dan kebebasan bertindak dari laut," ujarnya, seperti dikutip Arab News, Jumat (26/3/2021).
Iran dan proksinya telah dituduh melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal pengiriman di beberapa rute maritim tersibuk di dunia di sekitar Semenanjung Arab.
Kapal induk Charles de Gaulle, yang membawa 30 jet tempur Rafale Marine dan dua pesawat peringatan dini dan kontrol E-2C Hawkeye, akan tetap berada di Abu Dhabi hingga Rabu depan.
Sejak meninggalkan pangkalannya di Toulon bulan lalu, kapal induk itu telah mengambil bagian dalam sejumlah latihan termasuk latihan bersama dengan AS, Jepang dan Yunani di Laut Arab minggu ini.
Bulan depan, kapal induk itu akan mengambil bagian dalam latihan dengan India dan UEA sebelum kembali ke Mediterania Timur untuk melanjutkan pekerjaannya dengan koalisi anti-ISIS.
Guillaume Pinget, komandan Charles de Gaulle, mengatakan pemberhentian di Abu Dhabi memungkinkan kru untuk beristirahat dan berhubungan kembali dengan keluarga dan teman setelah 40 hari di laut.
"Singgah di Abu Dhabi merupakan kesempatan untuk melakukan operasi logistik dan melakukan pekerjaan perawatan di kapal,"€ ucapnya.(Muhaimin)

Pilot PLA Klaim Jet Tempur J-16 Lebih Unggul Dari Sukhoi Su-30

radarmiliter.com - Jet tempur J-16 China, yang secara luas dianggap sebagai peniru Su-30 Rusia, "jauh lebih unggul dari pesawat serupa lainnya termasuk Su-30," menurut seorang pilot Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
"Dari segi performa, J-16 lebih unggul dari semua jenis pesawat yang pernah saya terbang.
Berbicara tentang kapasitas kendali pesawat, J-16 adalah pesawat generasi 3,5(mngk 4.5) dengan terobosan besar dalam sistem radar dan pengendalian tembakan di dibandingkan dengan pesawat sebelumnya, ” kata Wang Songxi, instruktur terbang di Angkatan Udara Komando Teater Utara Tentara Pembebasan Rakyat, selama wawancara dengan China Central Television (CCTV) pada hari Selasa.
Jet Tempur J-16 China
Jet Tempur J-16 China
Wang menyombongkan diri bahwa "J-16 tidak memiliki kekurangan" karena "dilengkapi dengan banyak jenis senjata dan dapat beroperasi dalam segala kondisi cuaca." Dengan membuat perbandingan dengan Su-30, katanya, sementara orang normal biasanya tidak bisa membedakan kedua jet dari penampilannya, namun banyak hal yang berbeda dari dalam.
Su-30 dimulai sebagai proyek pengembangan internal dalam keluarga Su-27 oleh Sukhoi. Pesawat tempur superioritas udara Su-27 Rusia dibeli oleh China pada 1990-an. J-16 adalah turunan Su-30 yang ditingkatkan dengan mengganti subsistem Rusia dengan subsistem Cina, dan menambahkan kompatibilitas dengan senjata Cina. Sekarang dilengkapi dengan radar AESA dan didukung oleh mesin Shenyang WS-10A Cina. Berat berkurang melalui penggunaan material komposit yang lebih banyak.
China juga telah mengembangkan varian Electronic Warfare, J-16D. Itu dilengkapi dengan  fitur peperangan elektronik (EW) di ujung sayap dan sistem EW internal menggantikan pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) dan meriam 30 mm.
“Ada celah yang membuat J-16 menjadi generasi lebih maju dari Su-30,” kata Wang. Dia juga mengatakan bahwa J-16 memiliki keunggulan bahkan di atas J-10C bermesin tunggal, J-10C karena didukung oleh dua mesin dan diterbangkan oleh dua pilot.
Wang mengatakan dia pernah mendapat kesempatan untuk menerbangkan jet latih JL-10 dan melakukan latihan serangan darat dengan proyektil roket dengan hasil yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan JL-10, kemampuan serangan darat J-16 bahkan lebih kuat, kata Wang.
J-16 dilaporkan telah ditingkatkan untuk kemampuan siluman yang lebih baik. Sekarang sedang dilapisi cat penyerap radar abu-abu perak, membuatnya kurang terlihat dengan mata telanjang dan perangkat elektromagnetik.
Fu Qianshao, seorang ahli penerbangan militer Tiongkok, mengatakan kepada Global Times bahwa desain aerodinamis J-16 lebih menekankan pada kemampuan manuver daripada siluman tetapi lapisannya dapat membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.(Military Circle)

26 Maret 2021

Uji Peluncuran Rudal Hipersonik Tsirkon Pada Fregat Admiral Gorshkov

radarmiliter.com - Kapal fregat Proyek 22350 Laksamana Gorshkov yang beroperasi di divisi kapal rudal Armada Utara telah dikerahkan ke Laut Barents untuk uji peluncuran rudal hipersonik Tsirkon, kata badan TASS Rusia dengan mengutip laporan kantor pers Armada Utara Rusia.
"Awak fregat Laksamana Gorshkov telah dikerahkan ke Laut Barents di mana ia akan berlatih beberapa elemen kursus pelatihan tempur dan melakukan penembakan dari rudal dan senjata artileri terhadap target laut," kata kantor pers.
Fregat Admiral Gorshkov Class
Fregat Admiral Gorshkov Class
Setelah latihan tempur di Laut Barents, fregat itu akan kembali ke pangkalan angkatan laut asalnya di Severomorsk, katanya.
Fregat Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov adalah salah satu kapal perang paling canggih di Armada Utara. Itu dibangun di Galangan Kapal Severnaya di St. Petersburg di barat laut Rusia dan dioperasikan di Armada pada Juli 2018.
Pada akhir 2020, fregat Admiral Gorshkov berpartisipasi dalam uji coba rudal jelajah hipersonik Tsirkon. Selama uji coba, kapal perang tersebut berhasil melakukan beberapa tembakan rudal.
Admiral Gorshkov adalah fregat utama Proyek 22350. Kapal perang kelas ini berbobot 4.500 ton dan dapat melaju dengan kecepatan hingga 29 knot. Mereka dipersenjatai dengan peluncur rudal Oniks dan Kalibr dan juga dengan sistem rudal permukaan-ke-udara Poliment-Redut.
Fregat Project 22350 adalah kapal tempur multiguna yang mampu secara efektif melawan kapal permukaan, pesawat, dan kapal selam musuh dan mengirimkan serangan ke darat dan instalasi pesisir ke jarak lebih dari 1.500 km.(Military Circle)

Taiwan Mulai Produksi Rudal Jarak Jauh untuk Hadapi Ancaman China

radarmiliter.com - Taiwan memulai proses produksi peluru kendali jarak jauh mereka di tengah peningkatan ancaman dari China.
Leng Chin-hsu, Wakil Direktur Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan, mengatakan di hadapan parlemen bahwa pihaknya saat ini sudah masuk proses produksi rudal jarak jauh.
Sementara itu, mereka juga masih mengembangkan tiga jenis rudal jarak jauh lainnya. Leng juga mengakui bahwa pihaknya sudah menjalankan sejumlah uji coba di pesisir tenggara Taiwan selama beberapa waktu belakangan.
Rudal Taiwan Hsiung Feng IIE
Rudal Taiwan Hsiung Feng IIE
Sebagaimana dilansir Reuters, Leng melontarkan pernyataan ini saat mendampingi Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, dalam rapat dengan parlemen pada Kamis (25/3).
Dalam rapat itu, Chiu menegaskan bahwa pengembangan kemampuan serangan rudal jarak jauh merupakan prioritas mereka saat ini.
"Kami harap rudal jarak jauh ini akurat dan dapat bergerak," ujar Chiu.
Pengembangan rudal Taiwan ini mulai terendus media ketika muncul imbauan bagi maskapai untuk menghindari sejumlah kawasan yang ternyata merupakan lokasi uji coba.
Selama ini, angkatan bersenjata Taiwan berfokus pada pertahanan darat dari serangan China. Namun belakangan, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menegaskan bahwa mereka juga butuh sistem pertahanan yang bisa bergerak.
Ia ingin sistem pertahanan itu sulit dilacak dan dihancurkan, juga mampu mengenai target yang jauh dari pesisir Taiwan.
Taiwan terus meningkatkan kapasitas militernya di tengah ancaman invasi China yang kian besar. Ancaman ini diakui pula oleh Amerika Serikat.
Calon Komandan Armada Militer AS untuk Indo-Pasifik (USPACOM), Laksamana John Aquilino, mengatakan bahwa ancaman China untuk menyerang Taiwan lebih serius dan nyata dari yang dipahami kebanyakan orang.
"Partai Komunis China telah menghasilkan beberapa kemampuan di wilayah yang dirancang untuk menghalangi kami. Kekhawatiran paling berbahaya adalah kekuatan militer melawan Taiwan," ucap Aquilino.
Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai wilayah pembangkang lantaran berkeras ingin memerdekakan diri sebagai negara berdaulat.
Relasi China dan Taiwan juga terus memburuk setelah Taipei dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen. Ia merupakan Presiden Taiwan yang pro-demokrasi.
Sejak memimpin pada 2016, Tsai terus berupaya mencari pengakuan internasional bagi Taiwan, termasuk dengan mendekatkan diri ke AS.
Namun, Presiden China, Xi Jinping, berkeras tidak akan membiarkan Taiwan merdeka. Ia bahkan bersumpah akan melakukan segala cara, termasuk perang militer untuk mempertahankan Taiwan.
AS mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979. Meski begitu, AS tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer terpenting bagi Taiwan di bawah perjanjian Taiwan Relations Act.

Menhan Prabowo Subianto Kunjungi London Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan dengan Menhan Inggris

radarmiliter.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris pada 22-24 Maret 2020. Kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan Indonesia dan Inggris.
Salah satu agenda utama dalam kunjungan Prabowo adalah pertemuan dengan mitranya, Menhan Inggris The Rt Hon Ben Wallace MP di London. Pertemuan kedua Menhan ini membahas upaya-upaya berbagai peluang untuk lebih meningkatkan kerja sama bilateral pertahanan Indonesia-Inggris. Mereka juga membahas peran kedua negara dalam kerja sama di kawasan dan di tingkat global.
Kerja Sama Pertahanan
Kerja Sama Pertahanan
Selama di London, Prabowo Subianto juga bertemu dengan sejumlah mitra di antaranya Utusan Khusus Perdagangan PM Inggris / anggota parlemen, Richard Graham MP.
Hubungan bilateral Indonesia-Inggris, secara umum berjalan sangat baik yang ditandai dengan saling kunjung para pejabat di kedua negara di berbagai tingkatan. Di bidang pertahanan, kedua negara telah memiliki forum Dialog Pertahanan yang setiap tahun dilaksanakan (JDCD - Joint Defence Cooperation Dialogue) sejak 2019.
Kerja sama pertahanan yang menonjol adalah pada bidang pendidikan militer dan pengadaaan serta pemeliharaan alat utama sistem pertahanan.
Duta Besar Indonesia di London, Desra Percaya dan Athan RI di London turut mendampingi selama kunjungan Menhan. Selain itu, Menhan juga didampingi Delegasi RI dari Kemhan RI.
Prabowo pun berkesempatan berkunjung ke Gedung KBRI London dan meninjau sarana dan prasarana, termasuk layanan publik.

Jepang Resmikan JS Toryu, Kapal Selam Kedua dengan Baterai Li-Ion

radarmiliter.com - Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) telah meresmikan kapal selam kelas Soryu ke-12 dan terakhir, JS Toryu (SS-512) dalam sebuah upacara di galangan kapal Kawasaki Heavy Industries (KHI) Kobe Works pada 24 Maret. Nama "Toryu" berarti "Naga Petarung" dalam bahasa Jepang.
Kapal selam serang diesel-elektrik Toryu akan ditugaskan ke Flotilla Kapal Selam ke-2 di pelabuhan terdekat Kure.
JS Toryu (SS-512)
JS Toryu (SS-512)
Dua kapal selam terakhir Kelas Soryu sedikit berbeda dari kapal sebelumnya di kelasnya. Ouryu dan Toryu menggunakan baterai lithium-ion yang diproduksi oleh GS Yuasa sebagai pengganti mesin AIP Stirling-cycle yang mengisi ulang baterai timbal-asam (lead-acid) tradisional untuk operasional menyelam. Baterai yang digunakan di Ouryu dan Toryu adalah baterai lithium nickel cobalt aluminium oxide, atau baterai NCA. Teknologi baterai ini membutuhkan lebih sedikit perawatan dan mampu bertahan lebih lama pada kecepatan tinggi saat menyelam dibandingkan dengan baterai timbal-asam.
Kapal selam diesel-elektrik Kelas Soryu telah dibangun sejak tahun 2005, enam kapal selam pertama dibuat oleh Mitsubishi Heavy Industries dan sisanya buatan Kawasaki Shipbuilding Corporation.
Kelas Soryu mengusung desain hidrodinamis berdasarkan kapal selam kelas Oyashio. Kapal Kelas Soryu memiliki displacement yang lebih besar daripada kelas kapal selam lainnya dalam kedinasan JMSDF.
Kapal selam ini pada kapal-kapal awal dilengkapi dengan mesin AIP Stirling untuk meningkatkan kinerja propulsi dan durasi di bawah air. Mesin tersebut mendukung operasi menyelam yang unggul. Sonar on-board berkinerja tinggi meningkatkan kemampuan pengawasan. Kapal selam ini juga memiliki kemampuan stealth dan keamanan yang ditingkatkan seperti pada peralatan snorkeling-nya.
Dengan harga sekitar $ 630 juta per unit, kapal selam kelas Soryu memiliki panjang keseluruhan 84m dan lebar 9,1m. Draf normal kapal selam adalah 8,4m. Kapal memiliki displacement di permukaan 2.950t dan displacement menyelam 4.200t. Kelas Soryu berisi 65 awak kapal, termasuk sembilan perwira dan 56 anggota tamtama. Kapal selam dapat berlayar dengan kecepatan dipermukaan 13kt dan kecepatan ketika menyelam 20kt. Kapal memiliki jangkauan maksimum 6.100 mil laut dengan kecepatan 6.5kt. Persenjatannya meliputi enam tabung torpedo untuk torpedo Type 89 dan rudal UGM-84 Harpoon.(Angga Saja-TSM)

LIG Nex1 Kembangkan Prototipe Peperangan Elektronik Untuk Jet Tempur KF-X

radarmiliter.com - Perusahaan alat pertahanan Korea Selatan LIG Nex1 telah mengembangkan sistem perlindungan diri peperangan elektronik (electronic warfare -EW) untuk di integrasikan dengan pesawat tempur Korean Fighter Xperimental (KF-X) yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF).
Korean Fighter Xperimental (KF-X)
Korean Fighter Xperimental (KF-X)
Pejabat perusahaan memberi tahu Janes bahwa prototipe sistem telah dikirim ke produsen pesawat Korea Aerospace Industries (KAI) pada paruh kedua tahun 2020 untuk melengkapi prototipe jet tempur KF-X yang saat ini sedang dirakit di markas KAI di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan. Prototipe pertama KF-X diharapkan akan diluncurkan secara resmi pada bulan April di tahun ini.
Sumber : janes.com

25 Maret 2021

Jet Latih Hongdu JL-8 Angkatan Udara Bolivia Jatuh Timpa Rumah Penduduk

radarmiliter.com - Sebuah jet latih Hongdu JL-8 (varian K-8VB) milik Angkatan Udara Bolivia jatuh menimpa sebuah bangunan tempat tinggal di Sacaba, provinsi Chapare, Bolivia. Jet yang jatuh itu adalah pesawat latih. Belum diketahui apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
Menurut laporan media setempat, satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam kecelakaan yang terjadi di dekat wilayah Lava Lava tersebut. Ketiganya dilaporkan adalah penghuni rumah tersebut. Sedangkan Pilot jet dua kursi itu dilaporkan berhasil keluar dari pesawat dan mendarat dengan selamat.
Jet Latih Hongdu JL-8 Angkatan Udara Bolivia
Jet Latih Hongdu JL-8 Angkatan Udara Bolivia
Polisi telah menutup area kecelakaan, dan petugas pemadam kebakaran sedang bekerja untuk memadamkan api, yang terjadi di dalam rumah sebagai akibat dari insiden tersebut. Seorang anggota tim tanggap darurat mengatakan kepada outlet berita Página Siete Digital setempat bahwa jet itu tidak meledak seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (25/3/2021).
Hongdu JL-8 adalah jet serang ringan dua kursi produksi China yang dikembangkan bersama dengan Pakistan Aeronautical Complex dan sering digunakan untuk melatih pilot. Bolivia membeli enam unit jet varian K-8VB. (Berlianto)
Sumber : https://www.sindonews.com/

Korea Selatan dan Amerika Serikat Waspada, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang

radarmiliter.com - Militer Seoul mengonfirmasi bahwa ada dua rudal balistik jarak pendek Korea Utara (Korut) yang ditembakkan pasukan rezim Kim Jong Un pagi ini (25/3/2021). Pasukan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengaku siaga dan terus memantau situasi.
Laporan sebelumnya dari media Korea Selatan menyatakan ada satu misil yang diuji tembak rezim Pyongyang.
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dua rudal balistik jarak pendek ditembakkan sekitar pukul 07.06 dan 07.25 dari daerah di pantai timur Korea Utara dan terbang 450 kilometer (279 mil) pada puncak 60 kilometer (37mil) sebelum mendarat di Laut Jepang atau Laut Timur. Militer Korea Selatan menyatakan telah meningkatkan pemantauan jika terjadi provokasi lebih lanjut dari Pyongyang.
Para pejabat pada pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional di Seoul menyatakan keprihatinan mendalam bahwa Korea Utara melakukan peluncuran rudal ketika pemerintahan Joe Biden sedang mencari rumusan tinjauan kebijakan tentang Korea Utara.
Uji tembak dua misil pagi ini merupakan yang kedua setelah hari Minggu lalu.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan uji tembak rudal Pyongyang tersebut mengancam perdamaian dan keamanan di Jepang dan kawasan. Menurutnya, Tokyo akan berkoordinasi erat dengan Washington dan Seoul terkait aktivitas uji coba senjata Korea Utara.
Sementara itu, juru bicara Komando Indo-Pasifik AS Kapten Mike Kafka, seperti dikutip AP, mengatakan militer AS mengetahui rudal-rudal Korut yang ditembakkan tersebut. Pihaknya mengaku siaga dan memantau situasi sambil berkonsultasi dengan sekutu-sekutu Amerika.
Pejabat senior AS lainnya, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas pengamatan militer, mengaku memiliki informasi yang sinkron dengan informasi dari militer Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa penilaian awal menunjukkan Korut menembakkan dua rudal balistik jarak pendek.
"Kegiatan ini menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh program senjata terlarang Korea Utara terhadap tetangganya dan komunitas internasional," kata Kafka.
Peluncuran itu dilakukan sehari setelah pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan Korut menembakkan misil yang diduga sebagai rudal jelajah ke laut baratnya pada hari Minggu lalu. (Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/

Jet Tempur F-35B Milik Marinir Amerika Serikat Terkena Ledakan Pelurunya Sendiri

radarmiliter.com - Sebuah insiden blunder menyebabkan sebuah pesawat  jet tempur F-35B Korps Marinir Amerika Serikat (AS) rusak parah. Pesawat tempur itu terkena ledakan peluru yang ditembakkan dari meriamnya sendiri.
Insiden tersebut merupakan kecelakaan parah, namun pesawat masih berhasil mendarat dengan selamat dan tidak ada yang terluka.
Jet Tempur F-35B
Jet Tempur F-35B
Mengutip laporan Military.com, Kamis (25/3/2021), insiden blunder itu terjadi 12 Maret. Peluru yang ditembakkan dari meriam pesawat tempur itu meledak sesaat setelah meninggalkan moncong meriam atau laras.
Pada saat itu, pesawat tempur generasi kelima itu melakukan misi dukungan udara jarak dekat pada malam hari di sebuah range di Pangkalan Udara Korps Marinir Yuma di Arizona. Selama latihan meriam, peluru 25mm Semi-Armor Piercing High Explosive Incendiary-Tracer (SAPHEI-T) yang ditembakkan dari meriamnya meledak, menyebabkan kerusakan fragmentasi pada badan pesawat.
"Insiden ini diklasifikasikan sebagai kecelakaan Kelas A," kata Pusat Keamanan Angkatan Laut. "Kecelakaan Kelas A, yang paling parah dari empat klasifikasi kecelakaan pesawat, berarti setidaknya USD2,5 juta dalam kerusakan."
Pusat itu mengatakan meskipun pesawat tempur menderita kerusakan akibat ledakan peluru, ia mendarat dengan selamat.
"Kecelakaan itu tidak mengakibatkan cedera pada personel," kata juru bicara Korps Marinir Kapten Andrew Wood mengatakan dalam sebuah pernyataan.
F-35B adalah salah satu dari tiga varian F-35. F-35B, varian short takeoff/vertical landing (STOVL), dapat bertempur dari landasan udara di darat dan kapal serbu amfibi di laut. Seperti F-35C berbasis kapal induk, ia dilengkapi dengan pod meriam yang dipasang di luar.
F-35A Angkatan Udara memiliki senjata internal.
Ketiga varian F-35 dilengkapi - dalam satu konfigurasi atau lainnya - dengan senapan Gatling empat laras GAU-22/A 25 mm, yang mampu menembakkan lebih dari 3.000 peluru dalam satu menit.
Dengan hanya 220 putaran, pilot F-35B dapat mengosongkan magazine dalam waktu sekitar 4 detik. Sebuah peluru pelacak meninggalkan jejak visual yang dapat digunakan pilot untuk melacaknya dan berpotensi menyesuaikan tembakan.
Tidak jelas mengapa peluru yang ditembakkan dari meriam pada 12 Maret meledak setelah meninggalkan laras, tetapi insiden tersebut saat ini sedang diselidiki.
Senjata yang dipasang di dalam F-35A lebih bermasalah. Misalnya, kantor pengujian dan evaluasi Pentagon melaporkan Januari lalu bahwa meriam itu tidak hanya tidak akurat, tetapi penggunaannya menyebabkan retakan yang mengganggu. (Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/

Duta Besar Perancis Kunjungi Galangan Kapal PT PAL Indonesia

radarmiliter.com - Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste Olivier Chambard melakukan kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia (Persero), Rabu (24/3/2021). Olivier diterima secara langsung Senior Executive Vice President PT PAL Indonesia (Persero) Laksda Weko Pamuji M.
Seperti dikutip dari laman Instagram PT PAL Indonesia, kunjungan itu diharapkan dapat mempererat dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
Duta Besar Perancis Kunjungi PT PAL Indonesia
Duta Besar Perancis Kunjungi PT PAL Indonesia
"French Trade Commission Business dalam kesempatan tersebut memperkenalkan diri sebagai badan dalam organisasi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia yang mempunyai misi untuk mendampingi perusahaan-perusahaan berbasis di Prancis," tulis PT PAL Indonesia.
"Selama ini Prancis merupakan salah satu negara pemasok komponen peralatan kapal dan proyek elektrifikasi energi. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bisnis dan pemahaman lebih lanjut tentang visi PT PAL Indonesia (Persero) di sektor maritim dan pembuatan kapal. Sehingga, PT PAL Indonesia (Persero) dapat menjadi partner bisnis strategis dengan Prancis."
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kendali Menteri Pertahanan Letnan Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto dikabarkan melakukan diskusi serius dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Prancis Naval Group.


Seperti dilaporkan Janes, Desember 2020, Indonesia kini menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.
Kapal selam kelas Scorpene memang sudah dimiliki oleh negeri jiran Malaysia sebanyak dua unit. Namun, Naval Group selaku galangan kapal pembuat kapal selam ini, memastikan kapal selam Riachuelo, sudah mengalami berbagai perubahan dari Scorpene yang sudah pernah ada.

 Kapal selam Riachuelo, merupakan kerja sama antara Prancis dengan Brasil dalam proses transfer teknologi, saat Negeri Samba itu memesan 4 kapal selam dari Perancis.
Kapal selam Riachuelo telah memulai uji coba laut pada tahun 2019 untuk pengiriman pada tahun 2020. Pengiriman kapal selam 2, 3 dan 4 akan dilanjutkan setiap 12 hingga 18 bulan setelahnya.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Sedikitnya ada 14 kapal selam Scorpene sudah dioperasikan dan dibangun di luar Prancis antara lain Angkatan Laut Chili sebanyak 2 unit, Angkatan Laut Malaysia sudah beroperasi 2 unit, Angkatan Laut India sebanyak 6 unit dan Angkatan Laut Brasil 4 unit.
Desain Scorpene yang dibuat Brasil bersama Prancis sudah mengalami modifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik. Scorpene Brasil atau Riachuelo sedikit lebih panjang untuk membawa awak yang lebih besar, juga hampir dua kali lipat dalam jarak patroli, dan mampu menempuh jarak yang lebih jauh.

Scorpene dirancang multiguna sebagai kapal selam samudra juga cocok untuk operasi perairan dangkal. Sehingga mampu diandalkan untuk berbagai misi seperti perang anti-permukaan dan anti-kapal selam, operasi khusus, kegiatan intelijen.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Dikutip dari akun Twitter resminya, Chambard mengaku senang bisa berkunjung ke PT PAL Indonesia. Ia bahkan menyebut PT PAL sebagai perusahaan pembuat kapal dan teknologi kelas dunia.
"Kerja sama di masa depan dengan akan menghadirkan solusi dan teknologi kapal hijau," tulis Chambard. (Muhammad Iqbal)

Rekrutmen Komando Cadangan (Komcad) Dikebut, Kemenhan Sebut Indonesia Tertinggal

radarmiliter.com - Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Dadang Hendrayudha menyebut Indonesia telah ketinggalan jauh dengan negara lain terkait Komponen Cadangan (Komcad) untuk memperkuat pertahanan negara.
Di banding negara lain, kata dia, Indonesia yang sudah 75 tahun merdeka justru hingga saat ini belum memiliki komponen cadangan yang dia sebut sangat diperlukan.
Ilustrasi
Ilustrasi
"Jadi Komponen Cadangan itu kita sudah ketinggalan. 75 tahun kita merdeka kita tidak punya," kata Dadang Dalam Acara Rembug Nasional, Ngopi Daring Bela Negara yang disiarkan secara daring, Rabu (24/3).
Dia pun merinci negara-negara lain yang telah lebih dulu menyiapkan komponen cadangan. Bahkan kata dia, negara-negara besar seperti Amerika Serikat hingga China justru telah lebih dulu melatih komponen cadangan.
Mereka juga bahkan mengurangi Komponen Utama dalam hal ini prajurit negara demi menghemat anggaran. Hal itulah kata dia yang mestinya juga dilakukan Indonesia.
"Kita harus menyiapkan SDM, SDA, sebagai potensi pertahanan. Kita lihat perbandingannya," kata dia.
Misalnya, kata dia, China saat ini memiliki jumlah penduduk hingga hampir 1,5 miliar hanya memiliki sekitar 2 juta tentara aktif. Namun, sambungnya, China juga memiliki 800.00 orang tentara cadangan.
"Amerika Serikat yang jumlah penduduknya 334 (juta) tentara aktif itu 2.580.255. Tentara cadangannya hampir sama, 2.458.500 orang. Ini kira-kira perbandingan. Jadi kita sudah sangat ketinggalan," katanya.
"Singapura, tetangga kita, yang luas teritorialnya tidak lebih dari Jakarta, jumlah penduduknya hanya 6 juta, dia itu tentaranya hanya 60 ribu. Tetapi komponen cadangannya itu hampir seluruh masyarakat Singapura. Tujuannya apa? Kalau ada ancaman mereka sudah terorganisir, sudah terlatih," imbuhnya.
Kemenhan diketahui mulai melakukan perekrutan Komponen Cadangan yang pendaftarannya dilakukan di koramil-koramil setempat di Indonesia. Tak semua warga negara Indonesia bisa mengikuti program Komponen Cadangan (Komcad) yang dipastikan akan dibuka tahun ini. Program itu baru diperuntukkan bagi warga negara Indonesia dengan rentang usia 18 hingga 35 tahun.
Rekrutmen bakal dilakukan oleh negara dalam hal ini Kementerian Pertahanan, sementara pelatihan akan dilakukan oleh Mabes TNI.
Di satu sisi, keberadaan Komcad yang diatur lewat Perpres 8/2021 itu mendapat kritik dari kelompok sipil dan pemerhati HAM.
Direktur Imparsial, Al Araf meminta Kementerian Pertahanan yang kini dipimpin Prabowo Subianto fokus memberi pelatihan Komponen Cadangan untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah, lanjut dia, tidak perlu melibatkan masyarakat sipil dalam pelatihan militeristik berupa komponen cadangan itu.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Bidang Pengkajian dan Penelitian, Sandrayati Moniaga menilai ada potensi pelanggaran HAM terkait pemberlakuan hukum militer terhadap masyarakat sipil yang mengikuti Komponen Cadangan TNI. Ketidakteraturan itu tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN).
Salah satunya, kata Sandra, berkaitan dengan pemberlakuan hukum militer bagi masyarakat sipil yang tergabung dalam Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Menurutnya, meski telah bergabung dengan komponen cadangan, masyarakat tetap menyandang titel warga sipil, bukan bagian dari militer.
"Pidana bagi Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung Pertahanan Negara Pasal 46 UU PSDN menentukan bahwa terhadap komponen cadangan diberlakukan hukum militer, seharusnya tidak dapat diberlakukan demikian," kata Sandra saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Komnas HAM, Jumat (19/3).

Ad Placement

TNI AD

TNI AL

TNI AU