 |
| Mi-8AMTSh-V |
Salah satu aspek penting dari pekerjaan modernisasi ini adalah penggantian auxiliary power unit (APU) AI-9V buatan Ukraina dengan APU TA-14 buatan Rusia yang diproduksi di SPE Aerosila.
TA-14 menghasilkan tenaga yang lebih besar, waktu kerja yang lebih lama dalam mode generator, dan juga "start" dan indikator ketinggian operasi yang lebih baik (6.000 m dibandingkan dengan 4.000 m pada AI-9V). Kemampuan operasional helikopter di daerah pegunungan, dari pangkalan yang mandiri, secara substansial ditingkatkan. Helikopter ini juga dilengkapi dengan navigasi satelit suite on-board buatan Rusia yang kompatibel dengan GLONASS Rusia dan GPS. Sistem komunikasi terbaru yang juga buatan Rusia, memastikan awak helikopter mendapatkan koneksi berkualitas melalui berbagai frekuensi.
"Kami memahami pentingnya menjadi se-independen mungkin dari komponen dan unit buatan luar negeri pada mesin yang kami pasok di bawah pesanan State Defence Order, dan akan berfokus pada bidang kegiatan ini," kata CEO Russian Helicopters, Alexander Mikheev.
"Selanjutnya, hasil dari pekerjaan ini pada Mi-8AMTSh-V menunjukkan fakta bahwa menggunakan peralatan buatan Rusia memungkinkan kita untuk secara signifikan meningkatkan kemampuan penerbangan helikopter tersebut."
Untuk kenyamanan dan keamanan kru dalam penerbangan, helikopter tersebut menggunakan sistem radar cuaca terbaru Rusia yang menampilkan gambar 3D dari formasi dan objek cuaca. Informasi dari radar cuaca dan peralatan navigasi ditampilkan pada layar multifungsi digital yang besar, untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan menambah kenyamanan, menurut siaran persnya. Helikopter ini juga dilengkapi dengan armor ceramo-metallic buatan Rusia terbaru, yang memiliki ketahanan yang lebih tinggi dan beratnya lebih ringan dari armor besi baja. Navigation suite dan sistem komunikasi radio, sistem pertahanan dan senjata, dan berbagai fitur peralatan tambahan terbaru buatan Rusia memastikan bahwa helikopter angkut militer Mi-8MTSh-V yang baru memenuhi semua persyaratan yang diperlukan, kata pernyataan dalam siaran pers itu.
Sumber : defenseworld.net
