Pembom Serang Su-34 |
Aljazair telah memesan 12 pesawat pembom serang jarak jauh Su-34 dari Rusia.
"Kami telah kembali melanjutkan pembicaraan tentang penjualan ekspor pesawat pembom Su-34 ke Aljazair," kata Sergey Smirnov, direktur jenderal Novosibirsk Aircraft Production Association kepada harian berita Rusia Vedomosti sebagaimana dikutip oleh National Interest pada hari Selasa (05/01).
"Kami sebenarnya sudah melakukan pembicaraan [mengenai hal ini] dengan negara tersebut selama delapan tahun terakhir, tetapi mereka masih belum mengambil langkah untuk merealisasikan pembicaraan tersebut. Namun baru-baru ini Rosoboronexport telah menerima permintaan resmi dari Aljazair untuk memasok pesawat kami," tambahnya.
Sementara itu, produksi domestik Su-34 Rusia berlanjut dengan kecepatan yang stabil, kira-kira delapan belas pesawat per tahunnya hingga tahun 2020. Tapi jet tersebut masih belum mencapai potensi penuhnya, kata Smirnov.
Su-34 akan terus ditingkatkan berdasarkan pengalaman tempur dan kemampuannya akan terus diperluas. Modifikasi ini dapat mencakup penambahan perangkat peperangan elektronik (electronic warfare - EW), intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR) dan kemampuan lainnya yang ditambahkan melalui pod eksternal, kata Smirnov. "Dalam satu atau dua tahun kedepan, saya pikir, pabrik kami akan mulai produksi Su-34 yang dimodernisasi," katanya.
Selain rudal udara-ke-udara jarak pendek R-73, Su-34 dapat membawa rudal udara-ke-udara jarak jauh berpemandu radar R-77. Hal ini berarti seperti halnya ekuivalen terdekatnya dari Barat, Boeing F-15E Strike Eagle, Su-34 mampu melakukan "pengawalan sendiri" pada misi penyerangan. Pesawat itu juga memiliki radar yang menghadap belakang yang tidak lazim untuk memperingatkan awak pesawat tentang ancaman yang mendekat dari belakang.
Aljazair juga tengah bernegosiasi untuk membeli versi upgrade dari Su-24 untuk memperkuat kembali dan program modernisasi angkatan udaranya.
Aljazair saat ini memerangi pemberontakan dan akan menjadi negara selain Rusia pertama yang memesan pesawat Su-34.
Kesepakatan itu mungkin akan menjadi bagian dari kesepakatan persenjataan Aljazair-Rusia senilai $7,5 miliar yang ditandatangani pada tahun 2006 untuk penyediaan sistem anti-rudal, penerbangan, peralatan pertahanan dan teknologi laut dan darat.
Sumber : http://defenseworld.net/