Sekjen NATO |
Jika Amerika Serikat (AS) belum melayangkan tanggapan soal dokumen strategis keamanan nasional Rusia yang baru, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) justru nampak ‘gerah’.
Sebelumnya, Rusia menerbitkan dokumen strategi keamanan nasional, di mana dalam dokumen yang sudah ditandatangani Presiden Rusia, Vladimir Putin itu, disebutkan bahwa AS dan NATO jadi ancaman buat kebijakan domestik dan luar negeri Rusia.
“Kami akan mempelajari dengan cermat (dokumen) strategi ini. Dokumen itu menyatakan, kami (NATO) dikategorikan sebagai ancaman keamanan Rusia,” tulis pernyataan NATO, sebagaimana dikutip CNN, Minggu (3/1/2016).
Disinyalir, disebutnya AS dan NATO sebagai ancaman bagi urusan domestik dan luar negeri Rusia, meliputi persoalan Krimea dan konflik Rusia dengan Ukraina, serta sejumlah negara-negara eks-Uni Soviet yang sudah atau ingin masuk NATO atau pun Uni Eropa.
“Pengembangan (peran) NATO tidaklah ditujukan terhadap siapapun. Setiap negara berdaulat, punya hak untuk memutuskan nasibnya sendiri, untuk bergabung ke aliansi apapun,” lanjut pernyataan NATO.
“Ini prinsip dasar keamanan Eropa yang semestinya dihormati Rusia. Kebijakan pintu terbuka NATO mencatatkan sejarah sukses. Bersamaan dengan pengembangan Uni Eropa, hal ini menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di Eropa sejak runtuhnya Tembok Berlin (1989),” tandas pernyataan NATO.
Perang Dingin II, Putin Sebut AS sebagai Ancaman
Perang Dingin jilid II nampaknya sudah terbuka tirainya, setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani dokumen strategis Rusia versi baru.
Dokumen itu menyebutkan Amerika Serikat (AS) dan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) sebagai ancaman nasional buat Negeri Beruang Merah.
Dokumen bertajuk ‘Strategi Keamanan Nasional Federasi Rusia’ itu, sedianya sudah disetujui dan diteken Putin, pada malam pergantian tahun.
Sebelumnya pada dokumen serupa versi 2009 yang ditandatangani Dmitry Medvedev selaku presiden saat itu (kini Perdana Menteri Rusia), tak disebutkan tentang AS dan negara-negara barat sebagai ancaman nasional.
“Penguatan (militer) Rusia dilakukan terhadap ancaman baru terkait keamanan nasional yang isu-isunya kompleks dan berkaitan,” tulis dokumen tersebut, dilansir Daily Mail, Minggu (3/1/2016).
“Kebijakan domestik dan luar negeri Rusia memicu rintangan dari AS dan sekutu-sekutunya yang ingin mempertahankan dominasi dalam sejumlah persoalan global,” tulis dokumen tersebut,” lanjut dokumen tersebut.
Ditengarai, kebijakan domestik itu sendiri yang dianggap dirintangi AS dan NATO, merupakan bentuk pernyataan Rusia terkait campur tangan AS dan sekutunya pada persoalan Krimea.
Padahal, belakangan ini AS dan Rusia nampak “akur”, di mana Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry, sempat melawat ke Kremlin untuk bertemu Putin dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov, dalam pembicaraan koordinasi serangan terhadap ISIS.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/01/03/18/1279597/disebut-ancaman-oleh-rusia-ini-tanggapan-nato