Turki Israel |
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengakui bahwa negaranya membutuhkan Israel. Ia menyatakan kedua negara berupaya membicarakan kesepakatan untuk menormalkan hubungan.
Erdogan menjelaskan, sejak bulan lalu mereka mengupayakan kemajuan atas pembicaraan rahasia untuk memulihkan hubungan kedua negara. "Israel sangat membutuhkan sebuah negara seperti Turki di wilayah ini," kata Erdogan, Sabtu, 2 Januari 2016, dikutip dari AFP.
"Dan kita juga harus menerima bahwa kita perlu Israel. Ini adalah realitas," ujar Erdogan lagi. Turki dan Israel terlibat perseteruan setelah penyerbuan mematikan oleh pasukan Israel pada 2010 terhadap kapal bantuan Turki, Mavi Marmara menuju Gaza, Palestina.
Hubungan Israel dan Turki terbentuk sejak 1949. Turki menjadi negara mayoritas muslim pertama yang mengakui negara Yahudi itu. Keduanya menjalin hubungan kerja sama militer, strategis, dan diplomatik. Namun hubungan mereka menegang karena konflik Palestina-Israel yang tak kunjung reda.
Bulan lalu, Erdogan mengadakan pembicaraan tertutup dengan Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal. Namun, ia tak pernah mengungkapkan isi pembicaraan dengan pemimpin gerakan Islam Palestina itu.
Sumber : http://dunia.tempo.co/read/news/2016/01/03/117732548/presiden-erdogan-turki-butuh-israel