Senapan Serbu SS2 V2 Pindad |
Menteri Ekonomi Belgia, Jean-Claude Marcourt dan dua perusahaan pertahanan Belgia, CMI Defence dan FN Herstal, mengunjungi PT Pindad (Persero) pada hari Jumat, 18 Maret 2016. Rombongan diterima oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero), yang didampingi oleh beberapa pimpinan PT Pindad (Persero) di Auditorium Gedung Direktorat Pindad, Bandung.
Jean-Claude Marcourt, dalam kata sambutannya, mengatakan bahwa kunjungan ke PT Pindad (Persero) ini merupakan bagian dari kunjungan delegasi-delegasi Belgia dari berbagai macam bidang untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Belgia, serta untuk mencari beberapa peluang investasi di Indonesia. “Lebih dari 300 delegasi Belgia dari bermacam-macam bidang datang ke Indonesia. Ini adalah hari terakhir kami di Indonesia dan kami menyempatkan datang ke PT Pindad (Persero) untuk melihat fasilitas produksi yang Anda miliki,” ujarnya. “Kami juga datang bersama dua perusahaan pertahanan Belgia yaitu FN Herstal dan CMI Defence. Indonesia dan Belgia sudah memiliki jalinan kerjasama selama puluhan tahun, kami ingin mengetahui hal tersebut secara lebih jauh,” tambahnya.
Dalam kata sambutannya, Ade Bagdja mengatakan kedatangan Menteri Jean-Claude Marcourt merupakan kehormatan bagi PT Pindad (Persero) sebagai perusahaan pertahanan terkemuka Indonesia, yang telah memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan beberapa perusahaan pertahanan Belgia. “Sungguh kehormatan bagi PT Pindad (Persero) untuk bisa menerima kedatangan Menteri Ekonomi Belgia beserta rombongan. Kami memiliki hubungan kerjasama yang baik selama bertahun-tahun dengan perusahaan pertahanan Belgia, beberapa diantaranya adalah FN Herstal dan CMI Defence,” tutur Ade. Pada tahun 1984, lisensi senjata produksi FN Herstal, FNC dipakai sebagai desain senjata laras panjang SS2-V1 yang diproduksi Pindad dan akhirnya digunakan oleh TNI, sedangkan turret CS90 CMI Defence kini menjadi senjata yang dipasang pada produk kendaraan khusus Pindad, Badak.
Ade juga menambahkan kerjasama Pindad dan perusahaan pertahanan Belgia tidak terbatas kepada produk pertahanan saja, namun juga pada fasilitas permesinan yang mendukung proses produksi, juga bahan baku produk munisi. “Tidak hanya kerjasama strategis dengan FN Herstal dan CMI Defence, sumber utama kami untuk propelan adalah perusahaan asal Belgia, yaitu PB Clemont dan untuk mesin pendukung fasilitas produksi munisi adalah dari Fritz Werner dan Lachaussee. Dengan mesin-mesin tersebut, kami berkeinginan untuk menambah kapasitas produksi kami menjadi tiga kali lipat dari kapasitas produksi yang kami miliki sekarang,” tambahnya.
Rombongan sempat mengunjungi beberapa fasilitas produksi PT Pindad (Persero) seperti Divisi Kendaraan Khusus dan Divisi Senjata. Rombongan juga sempat mengunjungi bengkel dimana tengah dilakukan proses Transfer of Technology (ToT) dari turret milik CMI Defence yang akan diproduksi secara mandiri oleh PT Pindad (Persero) dan akan melengkapi kendaraan tempur Badak yang diharapkan dapat memperkuat kemampuan TNI dalam menggempur musuh. (Anggia)
Sumber : http://www.pindad.com/kunjungan-menteri-ekonomi-belgia-mendalami-kerjasama-pertahanan-puluhan-tahun-indonesia-belgia