 |
| Pesawat Bombardier Malaysia |
Setelah Indonesia, negeri jiran Malaysia turut dibuat "gerah" dengan kelakuan kapal ikan China di Laut China Selatan (LCS).
Dilaporkan tidak tanggung-tanggung sebanyak 100 kapal ikan China melanggar perairan Malaysia di kawasan Laut China Selatan, tepatnya di Luconia Shoals atau Beting Patinggi Ali.
Tidak hanya itu, 100 kapal nelayan China itu juga disebutkan turut “dikawal” dua coast guard China.
Terkait laporan ini, Menteri Keamanan Nasional merangkap Menteri di Departemen Perdana Menteri Malaysia, Shahidan Kassim, merespons dengan mengirim aparat Badan Maritim Nasional Malaysia (MMEA) ke Gugus Beting Patinggi Ali untuk mengawasi perairan mereka.
“Tiga kapal MMEA sudah di kirim ke area itu. Beberapa aset Angkatan Laut Malaysia juga ada di sana. Sementara pesawat (maritim) Bombardier turut mengawasi lewat udara dan ternyata menemukan sekumpulan nelayan China,” sebut Shahidan.
“Kapal-kapal kami dijadwalkan akan sampai ke lokasi dari hasil pengamatan pesawat Bombardier tersebut pada malam hari,” tambahnya, disitat The Diplomat, Jumat (25/3/2016).
Malaysia jadi negara kedua yang perairannya dilanggar kapal pencuri ikan China. Sebelumnya, sebuah kapal ikan China, FM Kway Fey 10078 yang tertangkap tangan melakukan illegal fishing di perairan Natuna Indonesia.
Kapal dengan sembilan anak buah kapal (ABK) China itu, ditangkap aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, setelah KKP lebih dulu terlibat insiden dengan kapal coast guard China.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/03/25/18/1345727/100-kapal-china-langgar-perairan-malaysia
