Investigasi Kecelakaan Helikopter di Poso |
Markas Besar TNI berencana untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya helikopter di Kecamatan Poso Pesisir, Poso yang terjadi pada Minggu, 20 Maret 2016. Menurut Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman, sejauh ini penyebab kecelakaan karena faktor cuaca.
Sebelumnya tersiar kabar helikopter jatuh akibat sambaran petir. Kabar lain yang beredar saat helikopter jatuh terdengar suara tembakan. Ada dugaan helikopter jatuh diserang oleh teroris. Namun Tatang menampik informasi itu dan tidak dapat berkomentar banyak.
Tatang mengatakan saat peristiwa terjadi, kondisi cuaca memang sedang hujan. Namun untuk lebih jelasnya akan dilakukan investigasi leih lanjut. "Besok tim investigasi akan diterjunkan," kata Tatang saat konferensi pers di Mabes TNI, Minggu, 20 Maret 2016.
Saat ini tim Pangdam VII Wirabuana tengah memimpin pencarian dan evakuasi terhadap satu korban. Dari 13 korban, 12 orang sudah diidentifikasi dan 1 orang yakni Lettu Cpm Wiradi masih dalam pencarian.
Ke-12 korban ini malam ini akan dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Palu untuk diidentifikasi. Besok, semua korban akan disemayamkan di rumah duka masing-masing. "Langkah awal sudah saya sampaikan, kami akan evakuasi dari TKP menuju rumah sakit," ujar dia.
Helikopter TNI AD jatuh di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Helikopter ini dipastikan jatuh di perkebunan warga karena faktor cuaca.
Helikopter jatuh sekitar pukul 17.55 WITA, setelah sebelumnya menempuh perjalanan selama tiga puluh menit. Helikopter ini berjenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 milik TNI yang dibeli pada 2012. Rencananya mereka akan melakukan tugas operasi bantuan Polri terkait dengan terorisme di Poso. Tugas perbantuan ini sudah berlangsung sejak Desember 2015.
Mabes TNI : Satu Korban Helikopter TNI AD Masih Dicari
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia memastikan helikopter TNI Angkatan Darat jatuh di wilayah Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sebanyak 13 penumpang dan kru pesawat tewas.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman, korban yang meninggal terdiri dari 6 crew dan 7 penumpang.
Proses evaluasi dipimpin oleh Pangdam Wirabuwana. Dari 13 korban, 1 korban yakni Lettu Cpn Wiradi masih dalam pencarian. Korban yang sudah diidentifikasi rencananya akan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Besok rencananya korban akan dikirim untuk disemayamkan di rumah duka masing-masing. "Besok kami akan melakukan identifikasi lanjutan," kata Tatang di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 20 Maret 2016.
Helikopter TNI AD jatuh di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Helikopter ini dipastikan jatuh di perkebunan warga karena faktor cuaca.
Helikopter jatuh sekitar pukul 17.55 WITA, setelah sebelumnya menempuh perjalanan selama tiga puluh menit. Helikopter ini berjenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 milik TNI yang dibeli pada 2012. Rencananya mereka akan melakukan tugas operasi bantuan Polri terkait dengan terorisme di Poso.
Heikopter ini dikabarkan berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Saat ini korban sedang dalam proses evakuasi oleh TNI. Berikut 13 prajurit yang tewas tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl)
2. Kolonel Heri
3. Kolonel Inf Ontang RP
4. Letkol Cpm Tedy
5. Mayor Inf Faqih
6. dr Kapt Yanto
7. Prada Kiki
8. Kapten Cpn Agung
9. Lettu Cpn Wiradi
10. Letda Cpn Tito
11. Serda Karmin
12. Sertu Bagus
13. Pratu Bangkit
2. Kolonel Heri
3. Kolonel Inf Ontang RP
4. Letkol Cpm Tedy
5. Mayor Inf Faqih
6. dr Kapt Yanto
7. Prada Kiki
8. Kapten Cpn Agung
9. Lettu Cpn Wiradi
10. Letda Cpn Tito
11. Serda Karmin
12. Sertu Bagus
13. Pratu Bangkit
Sumber : https://nasional.tempo.co/read/news/2016/03/21/078755351/mabes-tni-akan-investigasi-kecelakaan-helikopter-di-poso