Sukhoi Su-34 Rusia |
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa misi negaranya ke Suriah merupakan sebuah keberhasilan, Kamis, 17 Maret 2016.
Putin menegaskan, Moskow akan terus mendukung pemerintah Suriah. Ia mengatakan semua armada perang dan tentara Rusia dapat kembali ke Suriah kapan saja, bahkan hanya dalam waktu beberapa jam jika diperlukan.
Berbicara di Kremlin pada upacara pemberian medali untuk anggota militer yang bertugas di Suriah, Putin membantah spekulasi tentang keretakan hubungan dengan Damaskus.
Sebaliknya, Putin menuturkan penarikan tentara Rusia dari Suriah dibuat dengan persetujuan Presiden Bashar al-Assad.
Orang nomor satu di Rusia tersebut menjelaskan, meskipun menginginkan solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik, Rusia tidak akan ragu mengirim tentaranya kembali ke Suriah.
"Kami hanya membutuhkan beberapa jam untuk membangun kembali kontingen di wilayah itu dan menggunakan semua senjata kami," ucap Putin, seperti dilansir NY Times pada 17 Maret 2016.
Pemimpin Rusia itu menarik sebagian besar pasukannya dari Suriah setelah serangan udara selama lima bulan atas alasan Kremlin sudah mencapai tujuannya.
Putin menambahkan, selama operasinya di Suriah, Rusia telah menghabiskan dana US$ 481 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun. Dia menjelaskan, uang tersebut adalah anggaran militer dan telah dibelanjakan dengan baik.
Sementara itu, dalam wawancara yang dilaporkan koran Komsomolskaya Pravda, Kepala Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev menuturkan penarikan pasukan Rusia dari Suriah akan selesai menjelang akhir pekan ini.
Intervensi militer Rusia di Suriah pada September 2015 mengubah pola perang di Suriah yang sebelumnya mulai kedodoran menghadapi pemberontak di Suriah barat. Para pemberontak anti-Assad mendapat dukungan persenjataan militer asing, termasuk Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Sumber : https://dunia.tempo.co/read/news/2016/03/19/117755167/vladimir-putin-misi-rusia-di-suriah-berhasil