![]() |
Operasi Tinombala |
Menurut dia, tak hanya pergerakan Santoso yang sulit dideteksi, medan yang dihadapi tim Tinombala pun sangat berat.
"Tanya teman di sana, bagaimana di Poso itu. Seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami, luar biasa tebalnya," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Tito menuturkan pengalamannya bertugas di Poso saat masih menjabat sebagai Kepala Densus 88. Dia mengakui bahwa medan di Poso berat dan sulit ditembus karena hutannya sangat lebat.
Dahulu, lanjut Tito, kelompok teroris bermain di kota, tetapi kini beralih ke pedalaman hutan untuk menumbuhkan kekuatan mereka menguasai teritorial.
"Medannya ideal untuk gerilya karena hutannya sangat lebat," kata dia.
Tim Tinombala juga menemukan adanya simpatisan kelompok Santoso di Poso yang merupakan teman-teman mereka saat terjadi konflik dulu. Sebagian besar simpatisan itu berasa di daerah Napu, Sulawesi Tengah.
"Dan itu kesempatan bagi teman-teman TNI-Polri dari sana untuk intensif melakukan pengejaran ke sana sebelum mereka kembali ke kolom lama," kata Tito.
Penjagaan di kolom lama yang terdapat banyak simpatisan Santoso pun diperketat. Tim gabungan menambah kekuatan dengan membuat pagar betis sehingga jika kelompok Santoso masuk ke sana, maka mudah segera ditangkap.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016/04/12/11524191/Kepala.BNPT.Cari.Santoso.ibarat.Mencari.Jarum.di.Tumpukan.Jerami