Abu Sayyaf Pindahkan Sandera 10 WNI ke Jolo, Dibagi per Kelompok - Radar Militer

14 April 2016

Abu Sayyaf Pindahkan Sandera 10 WNI ke Jolo, Dibagi per Kelompok

Kelompok Teroris Abu Sayyaf
Kelompok Teroris Abu Sayyaf

Pengamat kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf mengatakan sebanyak 25 sandera telah dipindahkan ke pegunungan di Filipina selatan.
Profesor Octavio Dinampo, pengamat yang bertahun-tahun meneliti Abu Sayyaf meyakini para sandera sudah dipindah ke Pulau Jolo, wilayah selatan Filipina yang menjadi basis Abu Sayyaf lainnya. Termasuk 10 warga Indonesia yang diculik pada akhir Maret lalu. Mereka ditempatkan ke dalam beberapa kelompok.
Seperti yang dilansir Star Online pada 11 April 2016, Dinampo mengatakan Abu Sayyaf telah membagi-bagi sandera kepada beberapa kelompok dengan sistem komando yang berbeda namun tetap berkoordinasi.
Satu kelompok yang memiliki tawanan akan memberikan beberapa sanderanya kepada kelompok lain untuk mendapatkan uang tebusan dengan jumlah yang bervariasi."Itulah sebabnya ada banyak disebut kelompok Abu Sayyaf, tetapi mereka semua bersekongkol dengan satu sama lain," kata Dinampo.
Dia menambahkan bahwa identitas kelompok yang menahan empat pelaut Malaysia diculik dari sebuah kapal tunda di perairan Pulau Ligitan dekat Semporna pada 1 April, masih belum jelas. Kelompok tersebut bersembunyi di pedalaman pegunungan Patikul di Jolo.
Penculik empat orang Malaysia itu dilakukan oleh seorang pemimpin yang dikenal sebagai Apo Mike.
Terlepas dari empat Malaysia, para tawanan lainnya termasuk 10 awak kapal Indonesia yang diculik pada 28 Maret juga belum diketahui itu kelompok mana yang menahannya. Begitu pula dengan warga negara Belanda, enam warga Filipina dan Jepang yang telah mendekam di Jolo selama lebih dari tiga tahun.

Sumber : https://dunia.tempo.co/read/news/2016/04/12/118761813/abu-sayyaf-pindahkan-10-wni-ke-jolo-dibagi-per-kelompok

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb