Kapal Perang TNI AL |
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan TNI akan mengerahkan kekuatan tambahan di sekitar Laut China Selatan. Pengamanan itu dilakukan untuk memperkuat armada pertahanan Indonesia di wilayah yang tengah jadi sengketa itu.
"Nanti ada 3 kapal fregate, 1 flight pesawat tempur, drone, ada radar. Penambahan Marinir, Paskhas, 1 batalyon AD," kata Ryamizard, di Istana Negara, Jakarta, Senin 30 Mei 2016.
Ryamizard mengakui penambahan kekuatan ini merupakan langkah yang ditempuh RI, agar kasus pencurian ikan oleh kapal asing tidak terus terulang. "Jadi kalau kita sudah aktif di sana, kejadian-kejadian seperti yang kemarin mudah-mudahan tidak terjadi lagi," ujar dia.
Hanya saja, rencana untuk menambah kekuatan di Laut China Selatan itu belum bisa terlaksana, karena terkendala alokasi dana.
Sebelumnya, pada Jumat 27 Mei 2016 lalu, sebuah kapal nelayan China ditangkap, bernama Gui Bei Yu dengan nomor 27088.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman, di Markas Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Jakarta, Sabtu, 28 Mei 2016, mengatakan kapal besar itu bisa memuat sekitar 500 ton ikan.
Diduga, aktivitas itu adalah penangkapan ikan secara ilegal. Padahal, di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) wilayah Indonesia, tidak boleh ada aktivitas ekonomi. Setelah disidik, nantinya akan diserahkan ke Kejaksaan untuk diproses berdasarkan hukum Indonesia.
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/778742-ri-tambah-kekuatan-di-laut-china-selatan