Tentara Nasional Indonesia |
"Sudah banyak yang melihat senjata kita. Dulu sempat ingin dibongkar oleh Australia, tapi kita tidak izinkan karena sudah diperiksa kok dicek lagi," kata Mulyono usai memberikan penghargaan terhadap 19 peserta AASAM di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Mantan Pangkostrad itu menilai, apa yang dilakukan oleh tuan rumah, hanya untuk melemahkan kekuatan kontingen Indonesia. "Itu untuk melemahkan kita saja, jadi tidak kita izinkan," imbuhnya.
Atas keberhasilan Indonesia, Mulyono meminta agar anak buahnya bekerja keras untuk mempertahankan prestasi tersebut. Pasalnya, persaingan tahun depan bakal berlangsung lebih ketat. Terlebih negara peserta AASAM 2017, rencananya akan ditambah menjadi 35 negara.
"Kedepan semakin ketat. Tidak hanya 20, kemungkinan 35 negara. Kita adakan evaluasi dari hasil prestasi kemarin apa. Pasti kita yakin negara-negara lain juga mengintip (kekuatan Indonesia)," tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Prajurit Kostrad TNI AD berhasil menjuarai kejuaraan internasional dalam kompetisi Australia Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang berlangsung di Puckapunyal Military Area, Victoria, Melbourne, Australia dari 3-30 Mei 2016.
Dalam kejuaraan itu, Letda Inf. Poltak Siahaan menjadi juara agregat dari pertandingan-pertandingan yang diperlombakan. Kontingen TNI AD yang bertanding di Melbourne berjumlah 19 orang dengan komandan kontingen Mayor Inf. Safrudin yang menjabat sebagai Kasi Operasi Staf Operasi Divisi Infanteri 1 Kostrad.
Kontingen Indonesia meraih 23 emas dari 50 medali yang diperebutkan. Sementara Letda Poltak menyumbang enam medali emas untuk tim TNI AD. Dalam kompetisi ini, Indonesia berhasil menggungguli 19 negara. Yaitu, China, Jepang, Thailand, Kanada, New Zealand, Anzac, Korea Selatan, Singapura, United Kingdom, Brunei, Malaysia, USMC, Australia, US Army, Prancis, Tonga, Timor Leste, PNG, dan Uni Emirat Arab.
Rahasia Prajurit TNI Juara Lomba Menembak Dunia
Tim penembak TNI AD ikut bertanding dalam Australian Armys Skill at Arms Military (AASAM) berhasil meraih juara umum di ajang lomba tembak antar prajurit di dunia tersebut. KSAD Jenderal TNI Mulyono tak bisa menutupi rasa bangganya terhadap para prajuritnya.
Jenderal bintang empat itu lalu membeberkan sejarah singkat keikutsertaan Indonesia di perlombaan tersebut. Dimulai dari 1991, kontingen Indonesia mulai diperhitungkan pada 2005.
"Saya mengucapkan terimakasih. Indonesia sejak 1991 ikut serta, tapi mulai tahun 2005 dapat medali dan nomor 2. 2006-207 ditiadakan, 2008 sampai sekarang TNI selalu mendapat prestasi terbaik," ujar Mulyono di gedung serba guna, Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Bahkan, pada tahun ini, TNI mendapatkan 23 medali emas, 14 perak, dan tujuh perunggu. Mantan Pangkostrad itu menegaskan kebanggaannya tim Indonesia bisa mengalahkan kontingen dari negara-negara maju.
"Ini prestasi luar biasa, meskipun dari aspek perolehan medali kita menurun dibanding tahun lalu. Tetapi kita ketahui, negara yang ikut sekarang ini negara-negara besar seperti China, Jepang, Kanada, sehingga persaingan kedepan semakin kuat," sambungnya.
Mulyono lalu memaparkan bahwa selain senjata, keunggulan tim Indonesia terdapat pada pola rekrutmen. Bahkan, Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi menjadi koordinator kontingen Indonesia. "Senjatanya keunggulannya ada. Di segi rekrutmen, koordinatornya Pangkostrad," jelas Mulyono.
Melalui prestasi tersebut, Mulyono mengaku banyak negara mulai bertanya-tanya kekuatan tim Indonesia. Termasuk senjata yang digunakan oleh kontingen garuda.
"Kita boleh bangga, bahwa senjata yang kita gunakan ialah buatan dalam negeri. Sudah banyak yang bertanya-tanya, ingin membeli senjata Indonesia. Kita akan selalu menggunakan produk dalam negeri dan selalu evaluasi apa kira-kira kelemahannya," tandasnya.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/05/25/337/1397715/ksad-minta-prajurit-pertahankan-juara-menembak-dunia