Bangun Pangkalan Militer atau Beli Satelit - Radar Militer

13 Juni 2016

Bangun Pangkalan Militer atau Beli Satelit

Pangkalan Militer
Pangkalan Militer
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI akan membangun pangkalan militer di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.
Dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (RAPBNP) 2016, sudah teralokasi anggaran sebesar Rp 1,3 Triliun untuk kementerian yang dipimpin Ryamizard Ryacudu itu.
Ryamizard mengatakan, anggaran itu akan digunakan untuk pangkalan militer di Kepulauan Natuna.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan, pihaknya belum mengetahui rencana pembangunan pangkalan militer di Natuna.
"Kami belum mendapatkan informasi terkait pembangunan pangkalan dengan anggaran tambahan Rp 1,3 Triliun," jelas dia kemarin (11/6).
Yang dia ketahui anggaran tersebut akan digunakan untuk pembelian satelit. Informasi itu sesuai dengan laporan dari Kemenhan sendiri. Tapi, belum jelas satelit seperti apa yang akan dibeli.
Sampai sekarang rencana pembelian satelit juga belum dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Jadi, dia belum bisa banyak berkomentar, baik rencana pembangunan pangkalalan di Natuna maupun pembelian satelit.
"Informasinya kok beda, awalnya mau digunakan satelit, sekarang kok mau digunakan pangkalan militer," terang dia.
Alhamdulillah, Rp 1,3 T untuk Bangun Pangkalan Militer
Di saat kementerian dan lembaga negara lainnya anggarannya dipotong, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI malah mendapatkan tambahan anggaran.
Hal ini karena bidang pertahanan negara mendapatkan prioritas anggaran. Pertahanan dinilai sangat penting dan harus segera dikuatkan dengan berbagai program.
Lumayan, sebesar Rp 1,3 Triliun yang tertuang dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (RAPBNP) 2016. Rencananya, anggaran itu akan digunakan untuk membangun pangkalan militer di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pihaknya mendapatkan anggaran Rp 1,3 Triliun. Dia akan menggunakan anggaran itu dengan baik sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun.
Jadi, kementeriannya sudah membuat perencanaan secara matang sebelum mendapat anggaran. Tambahan anggaran belum disahkan, sehingga dia masih menunggu. Jika sudah disahkan, anggaran tersebut baru bisa digunakan. "Untuk menguatkan pertahanan," papar dia.
Menurut dia, anggaran itu akan digunakan untuk pangkalan militer di Kepulauan Natuna. Misalnya, pembangunan landasan pesawat, asrama tentara, kantor, dan kebutuhan lainnya.
"Banyak kebutuhan yang harus dilengkapi," terang dia. Jadi, anggaran Rp 1,3 triliun tidak seberapa, karena pembangunan pangkalan membutuhkan anggaran cukup besar. Namun, dia enggan menjelaskan berapa total anggaran yang dibutuhkan.
Ryamizard mengatakan, dia akan memaksimalkan anggaran yang ada dengan membangun fasilitas yang sangat dibutuhkan. Jadi harus ada prioritas dalam menggunakan anggaran.
Pihaknya akan segera akan melakukan persiapan pembangunan, sembari menunggu pengesahan RAPBNP 2016. "Akan kami siapkan dengan matang," papar dia.
Pangkalan Natuna akan memperkuatkan pangkalan di sekitarnya yang sudah ada. Yaitu, pangkalan utama TNI AL di Pontianak dan Tanjung Pinang. Dengan adanya pangkalan baru, maka pertahanan Indonesia di perbatasan akan semakin kuat dan diperhitungkan negara lain.
Pangkalan baru itu sangat diperlukan, karena wilayah itu merupakan salah satu daerah operasi pasukan TNI, khususnya TNI Angkatan Laut (AL). Dengan adanya markas militer itu, distribusi kebutuhan prajurit yang bersiaga di Natuna akan menjadi efektif dan efisien.
Prajurit TNI akan mudah bergerak dalam mengamankan perbatasan dan laut Indonesia. "Dibangun asrama untuk tempat tinggal prajurit," jelas Ryamizard.
Sumber : http://www.jpnn.com/read/2016/06/12/433701/Bangun-Pangkalan-Militer-atau-Beli-Satelit

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb