Haijing 3303, Senjata Kelas Kapal Patroli, Performa Kelas Korvet - Radar Militer

22 Juni 2016

Haijing 3303, Senjata Kelas Kapal Patroli, Performa Kelas Korvet

China Coast Guard Haijing 3303
China Coast Guard Haijing 3303

Dalam beberapa hari ini identitas China Coast Guard (CCG) menjadi trending topic di Tanah Air. Pasalnya beberapa kali armada kapal CCG (Penjaga Pantai China) dilaporkan terus membayang-bayangi aksi penegakan hukum yang dilakukan kapal perang TNI AL atas illegal fishing yang dilakukan kapal nelayan China. Tak satu dua kali pula, kapal CCG berani menghalangi upaya penangkapan yang dilakukan aparat Indonesia.
Dan merujuk ke peristiwa yang paling baru, yakni insiden pada 17 Juni lalu, kapal CCG yang diketahui dengan identitas Haijing 3303 berani mendekati korvet KRI Imam Bonjol-383 yang tengah melakukan upaya penarikan kapal ikan asing asal China, Han Tan Cou dengan nomer lambung 19038. Sebelumnya empat KRI, termasuk KRI Sutanto-377, KRI Teuku Umar-385, dan KRI Todak-631 telah melakukan pengejaran pada 12 kapal asing dari China yang terindikasi melakukan illegal fishing. Dari 12 kapal asing, satu kapal tertangkap, dan sisanya berhasil melarikan diri. Drama pengejaran kapal ikan ini berlangsung dramatis, karena beberapa kali dilakukan tembakan peringatan dari kapal perang TNI AL namun tak digubris.
Dalam foto yang dirilis Dinas Penerangan Komando Armada Barat (Koarmabar) hari ini (21/6/2016). Diperlihatan foto-foto dramatis atas insiden di Natuna pada 17 Juni lalu. Bahkan dalam foto nampak seolah kanon pada Haijing 3303 seperti diarahkan ke KRI Imam Bonjol-383, malah jika dilihat kapal penjaga pantai Cina tersebut bermanuver seperti memotong arah laju KRI Imam Bonjol-383. Dan berikut foto-foto eksklusif dari Dispen Koarmabar yang diperoleh dari sumber Merdeka.com.
Yang lantas menarik atas peristiwa 17 Juni adalah sosok kapal CCG Haijing 3303. Dari visual di foto, kapal tersebut punya dimensi lumayan besar, bahkan banyak yang memperkirakan dimensinya setara dengan frigat Van Speijk Class milik TNI AL. Anda penasaran siapa Haijing 3303?
Haijing 3303 masuk dalam kelas Zhaoyu WPS, meski resminya bukan kapal perang, tapi kapal ini dibangun dari platform korvet Type 056 Jiangdao Class. China Coast Guard punya armada yang cukup besar, situs Wikipedia.org menyebut setidaknya CCG saat ini punya 183 kapal patroli dalam berbagai jenis dan tonase. Di kelas Zhaoyu WPS, Haijing 3303 tidak sendiri, masih ada 11 kapal sejenis yang dimiliki CCG.
Dari spesifikasinya, Haijing 3303 punya berat kosong 3.450 ton. Panjang kapal ini 111 meter dengan lebar 15 meter. Kapal ini juga dilengkapi heli pad dan fasilitas hanggar. Sementara jumlah awaknya 50 orang. Untuk spesifikasi mesin, kecepatan, dan dukungan sensor yang melengkapi, hingga saat ini masih belum diketahui. Namun merujuk keoplanchina.com, Haijing 3303 dilengkapi meriam air (water canon) dan kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) jenis PJ17 naval gun kaliber 30 mm buatan Norinco. Kanon ini disematkan pada sisi haluan. Meski di daulat sebagai PSU, kanon ini dipercaya sangat handal untuk melibas sasaran di permukaan dengan jarak tembak efektif 2.000 meter.
PJ17 30 mm adalah jenis kanon laras tunggal. Kanon ini masuk dalam segmen RCWS (Remote Control Weapon System) dan secara masif juga digunakan pada kapal perang AL China. Tidak diketahui data dan spesifikasi tentang PJ17, namun yang pasti selain digunakan China, kanon ini telah dioperasikan AL Pakistan, AL Bangladesh, dan AL Nigeria.
Faktanya dalam insiden 17 Juni lalu, TNI AL tak hanya mendapat gangguan dari Haijing3303, namun masih ada kapal lain yang diketahui sebagai Haijing 2501. Kapal ini yang berupaya membayangi KRI Imam Bonjol-383 saat sedang menyeret kapal nelayan China menuju Natuna. Lewat komunikasi radio, dari Haijing 2501 meminta agar TNI AL melepaskan kapal nelayan 19038. Gangguan dari Haijing 2501 berakhir setelah kapal CCG ini mendapat kepungan oleh beberapa KRI. (Gilang Perdana)
Sumber TSM/IM

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb