![]() |
LPD 124 Meter PT PAL Pesanan TNI AL |
Pengembangan teknologi perkapalan dalam menciptakan kapal terbaik untuk negeri, menjadi fokus insan PAL Indonesia. Setelah memproduksi Kapal Landing Platform Dock (LPD) 125 Meter 2011 silam melalui Transfer of Technology, kini telah dikembangkan menjadi Strategic Sealift Vessel (SSV) 123 Meter dan LPD 124 Meter. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) kembali menambah Armada Perang Pendukung LPD 124 Meter melalui kontrak dengan nomor KTR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. Sebuah Kapal Inovasi yang berfungsi dalam operasi militer maupun non-militer ini dimaksimalkan secara hakiki unutk memperkuat dan mendukung armada Republik Indonesia.
Kapal yang dibangun dengan karya inovatif, kerja keras dan semangant untuk negeri ini ditandai dengan pemotongan plat pertama oleh Kepala Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Mulyadi didampingi Direktur Utama PT PAL INDONESIA (Persero) Budiman Saleh, Jumat pagi (28/04). Prosesi pemotongan Plat turut disaksikan pejabat Teras Markas Besar TNI AL serta jajaran Komisaris dan Direksi PT PAL INDONESIA (Persero). Memiliki Panjang kurang dari Produksi LPD Sebelumnya, Kapal ini justru mempunyai keunggulan dalam Kapasitas pengangkutan yang lebih
besar.
besar.
Kapal dengan panjang sekitar 124 Meter ini memiliki lebar 21 Meter, mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personil, selama 15 hari berlayar, dengan kecepatan mencapai maksimal 16 knot. Digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, dan bobot penuh sebesar 7.200 Ton, dapat menjangkau jarak sepanjang 10.000 mil laut. Selain mampu menampung 3 Helikopter standby, Kapal yang dilengkapi dengan kekuatan medis ini dapat menjalankan operasi kemanusian (non-militer) yang diemban. Selain itu, kapal ini membawa serta 4 kapal 2 jenis Kapal Pengangkut Pasukan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.
Fungsi asasi kapal saat menjalankan berbagai oprasi militer sebagai bentuk penguat Diplomasi TNI AL dalam menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan terluar laut Indonesia. Namun saat terjadi Musibah dan Bencana, kapal ini mampu menjalankan misi kemanusiaan baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi Administrasi Pemerintahan bergerak. Dengan proses pengerjaaan selama 23 bulan, kapal ini akan menjadi keunggulan dalam mengharumkan nama bangsa dalam tugas kemiliteran dan non-kemiliteran TNI AL.
Sumber : bumn.go.id