Penangkapan "Maling" Ikan China |
Panglima Armada Barat (Pangarmabar) Laksda TNI A.Taufiq R menegaskan, dirinya sudah memerintahkan jajaran Armabar untuk semakin memperketat pengawasan di Kawasan Laut China Selatan dan sekitarnya. Khususnya Wilayah Natuna.
“Terkait masuknya kapal ikan asing di Perairan Natuna dan insiden penembakan kapal tersebut, Presiden dan Menlu kita sudah bilang bahwa kedaulatan kita lebih penting,” tandas Taufik.
Pati Bintang Dua Lulusan AAL 1985 yang segera menempati pos sebagai Asrena Kasal ini juga menjelaskan, Indonesia tetap menjunjung tinggi perdamaian dengan menempatkan dirinya sebagai Non Claimant State. Namun, di lain sisi tetap bertindak tegas bilamana ada negara lain yang melanggar kedaulatan kita.
“Traditional fishing ground China itu tidak diakui oleh dunia internasional, sedangkan kita tetap mengacu ke UNCLOS 1982. Jadi kita tetap kuat,” tegasnya.
Masih kata Taufiq, sejauh ini Koarmabar hanya menjadikan wilayah Perairan Natuna dan sekitarnya sebagai tempat operasi baik pengamanan terhadap aspek maritim maupun kedaulatan.
“Ingat di wilayah operasi itu tugas kita hanya sebagai pengendali bukan menduduki. Jadi tidak masalah jika kita di situ turut mengamankan kapal illegal yang masuk,” bebernya.
Soal warga negara China yang terluka karena ditembak oleh kapal kita sesuai dengan tuduhan Pemerintah China, Taufiq menyatakan itu tidak benar.
“Logikanya kita menembak bukan untuk melumpuhkan tetapi untuk memberi peringatan. Sebelumnya kita juga telah umumkan melalui pengeras suara, mungkin karena itu nelayan tradisional jadi mereka tidak mengerti,” pungkasnya. (Suharso Rahman)
Sumber : http://angkasa.co.id/info/militer/pangarmabar-tidak-melumpuhkan-tapi-peringatan/