TNI AL Tunggu Sikap Panglima TNI Amankan Natuna dari Penyusupan Asing - Radar Militer

17 Juni 2016

TNI AL Tunggu Sikap Panglima TNI Amankan Natuna dari Penyusupan Asing

KRI Oswald Siahaan-354 (OWA)
KRI Oswald Siahaan-354 (OWA)

Ulah kapal perang China yang menerobos perairan Indonesia dan menghalangi penangkapan kapal Gui Bei Yu 27088 menuai kegeraman publik. Apalagi, mereka nekat membayang-bayangi KRI Oswald Siahaan-354 (OWA) agar tidak membawa warga mereka.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Ade Supandi mengatakan Mabes TNI tengah menyusun kebijakan pertahanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Di mana TNI AL yang bertugas untuk mengamankan lautan akan memberikan dukungan penuh.
"Itu sudah ada dalam konsep Panglima TNI, saya KSAL mendukung kebijakan panglima saja," kata Ade di Lapangan Kesatria Hartono Brigif-2, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (15/6).
Ade enggan membeberkan jumlah kapal perang yang bakal diterjunkan Indonesia untuk mengamankan perbatasan. Dia berjanji akan mengungkap kebijakan tersebut.
"Itu sudah ada dalam konsep Panglima nanti pada waktunya juga kita tahu," tukasnya.
Untuk diketahui, peristiwa berawal pada pukul 13.30 WIB KRI Oswald Siahaan-354 jenis Frigate berpatroli mengamankan wilayah perairan NKRI di Natuna pada posisi 05 16 00 Lintang Utara dan 110 14 00 Bujur Timur.
"Pada saat patroli rutin itu lah, terdeteksi terlihat dilayar echo radar JRC pada baringan 357 jarak 12 NM (Nautical Mile) halu 220 cepat 3,5 Knot," kata Kepala Dispen Lantamal IV, Mayor Laut (KH) Josdy Damopoli, Minggu (29/5).
Insiden penangkapan oleh KRI Oswald Siahaan-354 terhadap kapal ikan China Gui Bei Yu 27088 dengan ABK delapan orang di laut Natuna, Kepulauan Riau berlangsung dramatis karena dibayang-bayangi oleh kapal Coast Guard China.
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/tni-al-tunggu-sikap-panglima-amankan-natuna-dari-penyusupan-asing.html

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb