![]() |
Anggota Kelompok Teroris Santoso |
Seorang perempuan anggota kelompok sipil bersenjata jaringan terorisme pimpinan Santoso di Poso, dilaporkan menyerahkan diri kepada aparat keamanan di sekitar Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir, Sabtu.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto yang dihubungi di Poso membenarkan hal itu namun menolak memberikan keterangan rinci karena identitas wanita itu masih sedang diselidiki.
"Kami akan segera merilisnya kalau pemeriksaan sudah mendapatkan informasi yang lebih lengkap," kata Hari.
Ketika dikonfirmasikan mengenai laporan yang menyebutkan bahwa anggota jaringan Santoso yang menyerahkan diri itu ada dua orang, salah satunya diduga istri Santoso, Hari mengatakan bahwa yang menyerahkan diri hanya satu.
Bupati Poso Siap Mediasi Kawan-Kawan Santoso dengan Aparat
Berkali-kali sudah saya katakan, menyerahkan diri ke pemerintah kalau takut ke aparat. Saya pribadi bertanggungjawab. Menko Polhukham juga sudah sampaikan karena memang itu harapan pemerintah."
Bupati Poso Darmin Sigilipu mengatakan jika pengikut pemimpin kelompok sipil bersenjata Santoso yang tersisa di hutan menyerahkan diri secara sukarela, dirinya siap menjadi mediator kepada aparat keamanan.
"Berkali-kali sudah saya katakan, menyerahkan diri ke pemerintah kalau takut ke aparat. Saya pribadi bertanggungjawab. Menko Polhukham juga sudah sampaikan karena memang itu harapan pemerintah," kata Darmin dihubungi dari Palu, Jumat malam, menanggapi upaya pemerintah terkait kelompok Santoso yang tersisa di hutan Poso.
Dia mengatakan dirinya berharap para pengikut Santoso yang diperkirakan 19 orang itu sebaiknya keluar dari hutan dan menyerahkan diri ke pemerintah daerah.
"Kita bangun daerah ini. Kita bangun negeri ini. Kalau mereka kembali ke pangkuan Pertiwi itu lebih baik," katanya.
Darmin mengatakan dalam beberapa kasus kelompok jaringan radikal itu menyerahkan diri ke aparat, tetap mendapat perlakuan manusiawi.
Darmin juga menyempatkan diri mengunjungi keluarga Santoso yang sedang berdukacita pada Jumat. Dia juga bertemu saudara Santoso bahkan orang tuanya dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga.
"Saya tidak lihat dia benar atau salah. Saya melihat kita ini sesama manusia. Saling menghargai. Yang lalu biarlah berlalu," katanya.
Darmin mengatakan keluarga Santoso menerima baik siapa pun yang datang.
Dia mengatakan dirinya datang ke rumah duka tersebut karena masih ingin melihat Poso damai.
Justru kata Darmin, jika pemerintah tidak hadir, akan memutuskan komunikasi dengan masyarakat.
"Kalau Pemda tidak datang, di situ kan terputus. Setiap masalah bisa selesai kalau ada komunikasi. Bisa meruncing kalau tidak ada komunikasi," katanya.
Hingga Jumat malam, belum ada kepastian pemulangan jenazah Santoso yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala di hutan Poso, Senin (18/7) petang.
Santoso Dimakamkan Kemarin, Pelayat Padati Rumah Duka
Gembong Mujahidin Indonesia Timur Santoso akan dimakamkan di Poso Sulawesi Tengah pada hari ini. Di mana jenazah Santoso telah diterimakan kepada pihak keluarga pada Sabtu pagi (23/7/2016). Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh pihak keluarga untuk pemakaman almarhum Santoso di Desa Landangan, Kecamatan Poso Pesisir.
Para pelayat sejak pagi telah memadati rumah duka yang datang dari berbagai lokasi bahkan hingga dari luar Kabupaten Poso seperti dari Tojo Una-Una, Parigi, Morowali dan Palu.
Jumlah pelayat saat ini berjumlah ratusan yang kemungkinan akan semakin bertambah hingga beberapa saat sebelum jenazah tiba di rumah duka.
Berdasarkan informasi sejumlah persiapan dilakukan seperti keranda jenazah yang nantikan akan digunakan untuk jenazah almarhum Santoso. Santoso akan dimakamkan sekitar 500 meter dari rumah duka yang merupakan rumah ibu Kandung almarhum Santoso.
Sementara itu aparat keamanan dari unsur Polisi juga terpantau berjaga jaga di pinggir sekitar 1 km dari lokasi rumah duka. Pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum dan pasca pemakaman almarhum Santoso.
Jenazah Santoso dibawa dengan perjalanan darat dari Palu setelah diserahterimakan pada pukul 08.10 Wita di RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Palu.
Dalam perjalanan sekitar 4-5 jam, jenazah sebelumnya akan disemayamkan sementara di rumah duka istri almarhum Santoso di Desa Bakti Agung, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Dari informasi pihak keluarga perjalanan jenazah dari Desa Bakti Agung Poso Pesisir Utara menuju poso akan dilakukan secara pawai berjalan kaki menempuh jarak sekitar 30-40 km menuju rumah duka di Desa Landangan.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/574568/seorang-perempuan-anggota-kelompok-santoso-menyerahkan-diri