 |
| AS-Rusia |
AS menawarkan sebuah pakta militer baru pada Rusia untuk sama-sama menggempur ISIS dan Al Qaeda di Suriah.
Associated Press mengabarkan Kamis (14/7/2016), pakta militer yang didapatkan bocorannya oleh The Washington Post itu menyebutkan secara rinci kerjasama AS dan Rusia. Di antara operasi pengeboman gabungan, dan markas besar gabungan, yang rencananya akan dibangun di dekat Amman, Yordania.
Dalam aksi militer gabungan itu, Rusia dan AS akan saling bertukar informasi intelijen dan target. Keduanya juga melakukan koordinasi tentang prosedur operasi militer, untuk menentukan target mana saja yang harus dihindari masing-masing pihak. AS misalnya menghindari pengeboman terhadap kelompok Front Nusra, yang konon dekat dengan beberapa negara Arab.
Kerjsama militer AS-Rusia itu merupakan tawaran final kepada Moskow. Sebagai imbalan, AS ingin agar Rusia menekan Presiden Suriah Bahar al-Assad untuk menghentikan pengeboman kepada penduduk sipil dan gerilyawan. Rusia juga diharapkan mau mendorong Assad memulai transisi politik untuk mengakhiri kekuasaannya selama 40 tahun di Suriah.
Saat dikonfirmasi tentang kebenaran Pakta Militer AS-Rusia, Menlu AS John Kerry menolak berkomentar. "Saya akan berangkat ke Moskow, menemui Presiden Putin malam ini," katanya sebelum berangkat dari Paris Kamis malam. "Kami punya banyak waktu nanti soal itu. Saya akan beritahu nanti," ujarnya.
Sumber : http://dunia.inilah.com/read/detail/2309935/as-rusia-bangun-markas-militer-bersama-dekat-amman
Associated Press mengabarkan Kamis (14/7/2016), pakta militer yang didapatkan bocorannya oleh The Washington Post itu menyebutkan secara rinci kerjasama AS dan Rusia. Di antara operasi pengeboman gabungan, dan markas besar gabungan, yang rencananya akan dibangun di dekat Amman, Yordania.
Dalam aksi militer gabungan itu, Rusia dan AS akan saling bertukar informasi intelijen dan target. Keduanya juga melakukan koordinasi tentang prosedur operasi militer, untuk menentukan target mana saja yang harus dihindari masing-masing pihak. AS misalnya menghindari pengeboman terhadap kelompok Front Nusra, yang konon dekat dengan beberapa negara Arab.
Kerjsama militer AS-Rusia itu merupakan tawaran final kepada Moskow. Sebagai imbalan, AS ingin agar Rusia menekan Presiden Suriah Bahar al-Assad untuk menghentikan pengeboman kepada penduduk sipil dan gerilyawan. Rusia juga diharapkan mau mendorong Assad memulai transisi politik untuk mengakhiri kekuasaannya selama 40 tahun di Suriah.
Saat dikonfirmasi tentang kebenaran Pakta Militer AS-Rusia, Menlu AS John Kerry menolak berkomentar. "Saya akan berangkat ke Moskow, menemui Presiden Putin malam ini," katanya sebelum berangkat dari Paris Kamis malam. "Kami punya banyak waktu nanti soal itu. Saya akan beritahu nanti," ujarnya.
Sumber : http://dunia.inilah.com/read/detail/2309935/as-rusia-bangun-markas-militer-bersama-dekat-amman
