Pesawat Tempur Amerika |
Pemerintahan Obama dikabarkan telah mengusulkan perjanjian baru tentang Suriah kepada pemerintah Rusia untuk kerjasama militer terhadap teroris di Suriah. Sebagai gantinya, Amerika Serikat (AS) meminta Rusia untuk menekan rezim Bashar al-Assad guna menghentikan pemboman terhadap kelompok pemberontak yang didukung oleh AS.
Dikutip dari laman Washington Post, Jumat (1/7/2016), proposal perjanjian itu telah dikirimkan ke pemerintah Rusia pada awal pekan ini. Inti dari perjanjian itu adalah AS berjanji untuk bergabung dengan Angkatan Udara Rusia guna berbagi target dan mengkoordinasikan kampanye pemboman terhadap Front al-Nusra yang memerangi pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Sebagai gantinya, Rusia harus setuju menekan rezim Assad untuk menghentikan pemboman terhadap kelompok pemberontak Suriah yang tidak termasuk dalam daftar kelompok teroris. AS tidak akan memberikan Rusia lokasi kelompok pemberontak ini di dalam proposal, namun akan menentukan zona geografis yang aman dari serangan udara rezim Assad.
Awalnya, Menteri Pertahanan Ashton Carter menolak kesepakatan ini. Namun pada akhirnya ia harus menerima kesepakatan seiring keluarnya keputusan Presiden Obama. Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby menolak berkomentar terkait proposal perjanjian ini, namun tetap memberikan pembelaan terhadap prinsip-prinsip dasarnya.
"Kami telah sangat jelas tentang kewajiban Rusia guna memastikan kepatuhan rezim dengan penghentian permusuhan. Kami juga telah jelas tentang bahaya yang ditimbulkan oleh Al-Qaeda di Suriah terhadap keamanan nasional kita sendiri. Kami melihat sejumlah langkah untuk mengatasi kedua masalah ini," katanya.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1121294/42/as-tawarkan-kerjasama-militer-dengan-rusia-di-suriah-1467374813
Dikutip dari laman Washington Post, Jumat (1/7/2016), proposal perjanjian itu telah dikirimkan ke pemerintah Rusia pada awal pekan ini. Inti dari perjanjian itu adalah AS berjanji untuk bergabung dengan Angkatan Udara Rusia guna berbagi target dan mengkoordinasikan kampanye pemboman terhadap Front al-Nusra yang memerangi pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Sebagai gantinya, Rusia harus setuju menekan rezim Assad untuk menghentikan pemboman terhadap kelompok pemberontak Suriah yang tidak termasuk dalam daftar kelompok teroris. AS tidak akan memberikan Rusia lokasi kelompok pemberontak ini di dalam proposal, namun akan menentukan zona geografis yang aman dari serangan udara rezim Assad.
Awalnya, Menteri Pertahanan Ashton Carter menolak kesepakatan ini. Namun pada akhirnya ia harus menerima kesepakatan seiring keluarnya keputusan Presiden Obama. Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby menolak berkomentar terkait proposal perjanjian ini, namun tetap memberikan pembelaan terhadap prinsip-prinsip dasarnya.
"Kami telah sangat jelas tentang kewajiban Rusia guna memastikan kepatuhan rezim dengan penghentian permusuhan. Kami juga telah jelas tentang bahaya yang ditimbulkan oleh Al-Qaeda di Suriah terhadap keamanan nasional kita sendiri. Kami melihat sejumlah langkah untuk mengatasi kedua masalah ini," katanya.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1121294/42/as-tawarkan-kerjasama-militer-dengan-rusia-di-suriah-1467374813