DPO Teroris Gembong Mujahidin Indonesia Timur Santoso Dipastikan Tewas - Radar Militer

19 Juli 2016

DPO Teroris Gembong Mujahidin Indonesia Timur Santoso Dipastikan Tewas

Santoso
Santoso
Dua jenazah daftar pencarian orang kelompok sipil bersenjata yang tewas dalam baku tembak di Poso, satu diantaranya adalah Santoso, telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah, Selasa siang.
Keduanya diangkut menggunakan mobil jenazah dari Poso dan tiba di rumah sakit pukul 13.20 Wita.
Selang sekitar 10 menit kemudian, menyusul satu unit mobil jenis Avanza yang memuat keluarga korban.
Setibanya di rumah sakit, dua jenazah tersebut langsung dimasukkan dalam kamar jenazah yang selama ini menjadi tempat identifikasi sejumlah korban bakutembak antara aparat dengan kelompok bersenjata di Poso.
Sejumlah polisi bersenjata disiagakan sekitar rumah sakit. Polisi juga memasang garis polisi sekitar 30 meter dari kamar jenazah.
Wartawan yang hendak meliput kedatangan jenazah tidak diperkenankan masuk sehingga para wartawan khususnya wartawan media elektronik mengambil gambar dari jarak sekitar 10 hingga 20 meter dari pintu kamar jenazah.
Keluarga pasien yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut juga ikut menyaksikan kedatangan jenazah yang hampir dipastikan adalah Santoso dan Muhtar.
Keduanya tewas dalam aksi baku tembak dengan aparat di hutan Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Kontak senjata itu diperkirakan berlangsung pukul 17.00 Wita sampai pukul 18.30 Wita.
Kepala Operasi Tinombala Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan dari hasil pemeriksaan identifikasi luar, satu diantara jenazah tersebut adalah Santoso.
"Saya selaku kepala operasi menyatakan bahwa hasil kontak tembak kemarin sekitar jam 17.00 sampai 18.30 salah satunya adalah DPO yang selama ini dicari gembong teroris Santoso," katanya.
Aparat juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata jenis M16, empat buah magasin, telepon genggam merek Samsung, empat buah kartu telepon, dan sejumlah alat masak, pakaian dan tenda.

Polisi Pastikan Jenazah itu Adalah Santoso

Polisi memastikan satu dari dua jenazah yang tewas dalam baku tembak di hutan Poso adalah pemimpin kelompok sipil bersenjata Santoso.
"Dari hasil pemeriksaan identifikasi luar, saya selaku kepala operasi menyatakan bahwa hasil kontak tembak kemarin (18/7) sekitar jam 17.00 sampai 18.30 Wita salah satunya adalah DPO gembong teroris Santoso," kata Kepala Operasi Tinombala Kombes Pol Leo Bona Lubis di Palu, Selasa.
Sementara satu jenazah lainnya berdasarkan hasil identifikasi luar adalah daftar pencarian orang bernama Muhtar.
"Ini hasil identifikasi luar," katanya.
Leo juga mengatakan untuk kepentingan penyelidikan polisi masih menunggu sampel DNA dari pihak keluarga. Sampel tersebut sudah diambil namun masih dalam perjalanan menuju Palu.
Wakapolda Sulawesi Tengah itu mengatakan sejak operasi Tinombala berlangsung Januari 2016 kelompok pengikut Santoso sudah terpecah. Tujuh di antaranya ikut dalam kelompok Santoso sementara lainnya ikut dalam kelompok Basri.
Dia mengatakan kontak senjata antarkelompok Santoso dengan aparat terjadi di salah satu hutan lebat di Tambarana, Poso Pesisir, sekitar 10 kilometer dari Polsek Poso Pesisir Utara.
Diperkirakan kontak tersebut berlangsung dari pukul 17.00 Wita sampai pukul 18.30 Wita.
Dari kontak senjata tersebut menewaskan dua orang, satu di antaranya hampir dipastikan adalah Santoso.
"Dari ciri-ciri fisik diperkuat lagi dengan keluarga dari tersangka DPO," katanya.
Aparat juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata jenis M16, empat buah magasin, telepon genggam merek Samsung, empat buah kartu telepon, dan sejumlah alat masak, pakaian dan tenda.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/573913/jenazah-santoso-tiba-di-palu

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb