Presiden Rusia Vladimir Putin |
Presiden Rusia Vladimir Putin menyarankan agar pasukan Rusia mendekat ke perbatasan Rusia-Finlandia. Menurutnya, hal itu diperlukan apabila Finlandia bergabung dengan NATO dan menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan pencegahan konflik atas Baltik.
Seperti dilansir Reuters, Putin berpendapat, nantinya pasukan bersenjata Finlandia menjadi bagian infrastruktur militer NATO, yang dalam semalam akan berada di perbatasan Rusia.
"Apakah kami akan tetap membiarkan seperti itu: pasukan kami di 1.500 kilometer jauhnya?" kata Putin setelah bertemu Presiden Finlandia Sauli Niinisto, kemarin (1/6).
Kemarin merupakan kunjungan pertama Putin ke Finlandia semenjak krisis Ukraina pada 2014. Krisis terjadi di tengah meningkatnya aktivitas Rusia dan NATO di wilayah Baltik. Finlandia dan Swedia juga sedang meningkatkan kerja sama dengan NATO. Kedatangannya juga tepat seminggu sebelum KTT NATO di Warsawa.
"Mungkin NATO akan senang bertarung dengan Rusia sampai tentara Finlandia terakhir. Apakah kalian perlu itu? Kami tidak menginginkannya. Tetapi terserah," kata Putin.
Wilayah udara Baltik telah menjadi arena untuk menutup pertemuan antara Rusia dan pasukan udara Barat dalam beberapa bulan terakhir. Bekas negara Uni Soviet Baltik juga memanggil NATO untuk meningkatkan pertahanan udara di wilayah itu.
Putin dan Niinisto menyerukan langkah-langkah meningkatkan keamanan dengan mematikan alat identifikasi pesawat yang terbang melintasi Baltik.
"Kami semua tahu risiko dengan penerbangan ini dan saya telah menyarankan bahwa kami harus setuju bahwa transponder yang digunakan pada semua penerbangan di wilayah Laut Baltik," kata Niinisto.
Sementara itu Putin menuturkan, pesawat Rusia terbang beberapa kali dengan mematikan pengidentifikasian transponder. Namun, dia berpendapat NATO lebih sering melakukan itu dibandingkan Rusia.
Oleh karena itu, Rusia akan berunding dengan NATO soal meningkatkan kepercayaan dan pencegahan konflik dalam pertemuan Dewan Rusia-NATO yang akan berlangsung setelah KTT NATO.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160702150118-134-142613/putin-minta-pasukan-rusia-mendekat-ke-perbatasan-finlandia/
Seperti dilansir Reuters, Putin berpendapat, nantinya pasukan bersenjata Finlandia menjadi bagian infrastruktur militer NATO, yang dalam semalam akan berada di perbatasan Rusia.
"Apakah kami akan tetap membiarkan seperti itu: pasukan kami di 1.500 kilometer jauhnya?" kata Putin setelah bertemu Presiden Finlandia Sauli Niinisto, kemarin (1/6).
Kemarin merupakan kunjungan pertama Putin ke Finlandia semenjak krisis Ukraina pada 2014. Krisis terjadi di tengah meningkatnya aktivitas Rusia dan NATO di wilayah Baltik. Finlandia dan Swedia juga sedang meningkatkan kerja sama dengan NATO. Kedatangannya juga tepat seminggu sebelum KTT NATO di Warsawa.
"Mungkin NATO akan senang bertarung dengan Rusia sampai tentara Finlandia terakhir. Apakah kalian perlu itu? Kami tidak menginginkannya. Tetapi terserah," kata Putin.
Wilayah udara Baltik telah menjadi arena untuk menutup pertemuan antara Rusia dan pasukan udara Barat dalam beberapa bulan terakhir. Bekas negara Uni Soviet Baltik juga memanggil NATO untuk meningkatkan pertahanan udara di wilayah itu.
Putin dan Niinisto menyerukan langkah-langkah meningkatkan keamanan dengan mematikan alat identifikasi pesawat yang terbang melintasi Baltik.
"Kami semua tahu risiko dengan penerbangan ini dan saya telah menyarankan bahwa kami harus setuju bahwa transponder yang digunakan pada semua penerbangan di wilayah Laut Baltik," kata Niinisto.
Sementara itu Putin menuturkan, pesawat Rusia terbang beberapa kali dengan mematikan pengidentifikasian transponder. Namun, dia berpendapat NATO lebih sering melakukan itu dibandingkan Rusia.
Oleh karena itu, Rusia akan berunding dengan NATO soal meningkatkan kepercayaan dan pencegahan konflik dalam pertemuan Dewan Rusia-NATO yang akan berlangsung setelah KTT NATO.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160702150118-134-142613/putin-minta-pasukan-rusia-mendekat-ke-perbatasan-finlandia/