Rusia Siap Kembangkan Howitzer Swa-Gerak dari Truk Kamaz-6560 dan Howitzer 2S35 - Radar Militer

01 Juli 2016

Rusia Siap Kembangkan Howitzer Swa-Gerak dari Truk Kamaz-6560 dan Howitzer 2S35

 Howitzer Swa-Gerak
 Howitzer Swa-Gerak
Kementerian Pertahanan Rusia akan mengembangkan meriam swa-gerak (self-propelled gun - SPG) berdasarkan chasis kendaraan beroda ban, menurut sebuah sumber di industri pertahanan setempat. Varian beroda ban dari Koalitsiya-SV belum secara resmi diluncurkan. Namun, surat kabar Rusia Vestnik Mordovii telah mempublikasikan foto dari sebuah sistem yang disebut sebagai 2S35-1 Koalitsiya-SV-KSh (KSh merupakan singkatan chasis beroda ban, Kolyosnoye Shassi).
Meriam swa-gerak ini didasarkan pada kendaraan angkut (transporter) berat KAMAZ-6560 dan menggabungkan modul tempur tak berawak dari 2S35 Koalitsiya-SV SPG versi dasar. TsNII Burevestnik, perancang kedua varian 2S35 tidak mengungkapkan spesifikasi dari sistem tersebut karena data terkait sifatnya sangat rahasia. Sementara itu, saluran TV Rusia Zvezda yang berhubungan erat dengan kementerian pertahanan Rusia telah mengungkap sebagian rahasia yang ketat tersebut dan menjelaskan beberapa fitur dari SPG terbaru itu.
Menurut informasi yang diberikan oleh Zvezda, 2S35 memiliki firing rate maksimum lebih dari 10 peluru per menit, dengan jarak tembak efektif lebih dari 40 km dan muatan amunisi sekitar 70 butir amunisi 152 mm. Koalitsiya-SV memiliki fitur fire control system (FCS) yang canggih yang dapat memilih jenis amunisi yang paling cocok dalam mode otomatis. Analis pertahanan Rusia dan asing menganggap 2S35 merupakan artileri swa-gerak yang mampu menembak paling cepat di dunia. Karena integrasi sistem pendingin laras yang inovatif, spesialis TsNII Burevestnik dapat meningkatkan firing rate sistem tersebut, meninggalkan SPG buatan Barat seperti platform Panzerhaubitze 2000 (PZH 2000) Jerman dan M109A6/M109A7 Paladin Integrated Management (PIM) AS. 
Menurut Zvezda, 2S35 telah menunjukkan "tingkat presisi yang sangat tinggi selama uji coba penembakan dengan amunisi hidup" berkat digunakannya komputer balistik yang canggih. Angkatan Bersenjata Rusia telah menguji proyektil roket baru untuk 2S35 yang memiliki jangkauan 70 km. Koalitsiya-SV diperkirakan dapat melakukan penembakan dalam mode MRSI (Multiple Round Simultaneous Impact).
MRSI adalah metode dimana sebuah meriam dapat menembakkan beberapa shell amunisi pada sebuah sasaran dan kesemua peluru meriam itu jatuh mengenai sasarannya pada waktu yang bersamaan. Hal ini dimungkinkan karena meriam tersebut menggunakan trajectory yang berbeda untuk setiap peluru yang ditembakkan ke arah sasaran yang sama. Contoh meriam lain yang dapat menggunakan mode MRSI antara lain Denel G6-52 yang dapat menjatuhkan 6 peluru secara simultan pada suatu sasaran pada jarak kurang lebih 25 km. PZH 2000 dapat menjatuhkan lima peluru secara simultan pada jarak 17 km. Beberapa sistem lain seperti AS-90, Archer serta sistem mortir AMOS disebut juga memiliki kemampuan MRSI.
SPG Koalitsiya-SV dipersenjatai dengan meriam howitzer berulir 152 mm L/52 2A88. Sementara Koalitsiya-SV sendiri didasarkan pada chassis MBT T-90A yang ditenagai oleh mesin diesel multifuel V-92S2 (1000 hp). 2S35 juga dilengkapi dengan sebuah remote controlled weapon station (RCWS) dengan senapan mesin berat 12,7 mm 6P49 Kord yang dipasang atap turret. Menurut departemen pers Kementerian Pertahanan Rusia, Distrik Militer Barat Rusia dijadwalkan untuk menerima batch pertama SPG Koalitsiya-SV versi roda rantai sebelum akhir tahun ini.
Sumber : http://armyrecognition.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb