Self-propelled howitzer atau artileri gerak sendiri memiliki kemampuan mobilitas sangat tinggi. Kendaraan tempur lapis baja ini menggunakan roda rantai, dan dipersenjatai sebuah meriam howitzer besar, seperti artileri medan biasa, kendaraan tempur ini digunakan untuk memberi dukungan dengan cara menembakkan proyektil ke jarak yang sangat jauh.
Dulu, howitzer atau artileri gerak sendiri dipakai untuk pertempuran langsung, seperti meriam serbu dan penghancur tank. Kendaraan-kendaraan ini memiliki lapisan pelindung yang sangat tebal. Meriam serbu digunakan untuk memberi dukungan jarak dekat menghadapi infanteri, dan penghancur tank digunakan khusus untuk melawan tank.
Sekarang, artileri gerak sendiri modern memang bentuk dan perawakannya mirip dengan tank, tetapi sebenarnya artileri gerak sendiri memiliki lapisan pelindung yang tipis, dan tidak akan bisa bertahan pada pertempuran langsung. Tetapi perlindungan baja mereka cukup untuk melindungi kru dari serangan senjata ringan dan pecahan-pecahan ledakan. Kendaraan ini juga umumnya dilengkapi senapan mesin untuk digunakan menghadapi infanteri.
Berikut ini beberapa self-propelled howitzer terbaik dari beberapa negara yang coba penulis Teknologi dan Strategi Militer angkat diantaranya :
1.PzH 2000 (Panzerhaubitze 2000) 155mm (Jerman)
Dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) bersama Rheinmetall Landsysteme. PzH 2000 menggunakan amunisi standar NATO dengan sistem pemuatan dan manajemen amunisi otomatis. Jarak tembak amunisi standar dengan hulu ledak high explosive adalah 30 km, bila dibantu roket dapat menjangkau 40 km. Howitzer ini mampu menembak 12 putaran dalam satu menit. PzH 2000 dapat dioperasikan otomatis dengan sistem kontrol dan komando dari luar, menggunakan datalink.
![]() |
PzH 2000 |
2. 2S35 Koalytsiya-SV 152mm (Rusia)
Adalah self-propelled howitzer Rusia yang pertama muncul di depan publik, pada 2015. Howitzer ini dilengkapi turet tanpa awak dan meriam 152 mm dengan sistem pemuatan amunisi otomatis. Koalytsiya-SV dapat menembakan beberapa jenis amunisi, seperti amunisi standar, roket, amunisi anti tank dengan proyektil cluster, dan amunisi dengan proyektil jammer. Jangkauan tembak amunisi standar 30 km, dengan bantuan roket 40 km. Saat ini sedang dikembangkan amunisi dipandu yang presisi dengan jangkauan 70 km. Howitzer Koalitsiya-SV mampu menembak 8 putaran per menit, membawa amunisi sebanyak 60-70 putaran.
![]() |
Koalitsiya-SV |
3. K9 Thunder 155mm (Korea Selatan)
Self-propelled howitzer buatan Korea Selatan yang mampu menjangkau target sejauh 30 km dengan amunisi HE-Frag, dan jangkauan 40 km dengan bantuan roket. K9 Thunder menggunakan amunisi standar NATO dengan sistem pemuatan amunisi otomatis. Howitzer produksi Samsung Techwin ini dilengkapi dengan sistem penembakan otomatis. Perintah disampaikan melalui datalink atau suara. Thunder mampu menembak tiga putaran per 15 detik, maksimum enam hingga delapan putaran per menit, dan membawa amunisi sebanyak 48 putaran.
![]() |
K9 Thunder |
4. Type 99 155mm (Jepang)
Self-propelled howitzer yang dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries dan Japan Steel Works. Howitzer Pasukan Bela Diri Jepang ini menggunakan meriam 155 mm dengan jangkauan 30 km dengan amunisi standar hulu ledak HE-Frag, dan bila menggunakan roket dapat menjangkau 38 km. Turet dapat berputar 360 derajat dan mampu menembak enam putaran per menit. Howitzer Type 99 dilengkapi dengan senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm sebagai senjata kedua.
![]() |
Type 99 |
5. PLZ-05 155mm (China)
Self-propelled howitzer yang dirancang dan diproduksi oleh China North Industries Group Corporation (CNGC). Howitzer ini menggunakan meriam 155 mm dengan sistem pemuatan amunisi otomatis, duplikat dari sistem howitzer Rusia 2S19 Msta-S. Jangkauan tembak PLZ-05, dengan amunisi dipandu yang presisi, adalah 20 km. Jangkauan amunisi roket mencapai 40 km. China mengklaim berhasil membuat amunisi dipandu presisi dengan jangkauan 100 km. PLZ-05 mampu menembak enam putaran per menit dan membawa amunisi sebanyak 30 putaran.
![]() |
PLZ-05 |
6. Paladin M109A7 155mm (Amerika Serikat)
Merupakan self-propelled howitzer yang diproduksi oleh BAE Systems, merupakan upgrade dari M109A6 Paladin yang telah digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat dalam beberapa pertempuran. Artileri Paladin M109A7 menggunakan meriam M284 155 mm dengan sistem pemuatan amunisi otomatis. Jangkauan tembak M109A7, dengan amunisi standar adalah 22 km, dan 30 km dengan amunisi bantuan roket. Howitzer ini dapat menembakan amunisi presisi yang dipandu, seperti M982 Excalibur yang memiliki jangkauan 40 km. Paladin M109A7 mampu menembak empat putaran per menit, karena desain howitzer yang berasal dari dekade 1950-an. (Herru Sustiana)
![]() |
Paladin M109A7 |
Sumber : TSM