![]() |
Lanud El Tari Kupang |
Sebanyak lima unit pesawat tempur jenis F-16 dari Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) II Makasar menggelar operasi udara dan latihan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Jorry Kollay kepada sejumlah wartawan, Kamis (11/8/2016), mengatakan, operasi dan latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan kesiapan personel penerbang pesawat TS dan personel GSI dalam menjamin kesiagaan operasi sistem pertahanan udara nasional.
Operasi dan latihan dengan kode Cakra B tahun 2016 ini, lanjut Jorry, juga dalam rangka memberikan penyegaran kepada personel tentang prosedur penuntunan penyergapan dalam pengendalian pesawat tersebut.
"Untuk sementara, negara masih mampu untuk melengkapi perlengkapan kebutuhan pertahanan udara nasional di wilayah perbatasan dengan Australia dan Timor Leste ini. Penempatan yang pertama adalah Satuan Radar 226 di Buraen, sebagai mata kita dalam rangka menjaga wilayah kedaulatan negara di wilayah NTT ini dan sampai ke Timur,” jelas Jorry.
Jorry mengatakan, dalam rencana strategi pengembangan Lanud El Tari, pihaknya menyiapkan pembangunan sarana prasarana satuan tempur skuadron tempur. Namun hal itu tergantung kemampuan keuangan negara.
Jorry mengatakan, untuk menjaga kedaulatan NKRI, operasi udara dan latihan seperti ini akan terus dilakukan dan menjadi agenda tahunan.
Kupang dipilih sebagai tempat latihan karena berbatasan langsung dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia.
Untuk diketahui, operasi dan latihan tahun ini disaksikan ribuan masyarakat umum dan pelajar. Mereka berdatangan sejak pagi untuk melihat secara dekat pesawat tempur yang digunakan para penerbang dalam latihan tersebut.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/08/11/20395821/lima.pesawat.tempur.f-16.gelar.latihan.di.perbatasan.timor.leste.dan.australia
Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Jorry Kollay kepada sejumlah wartawan, Kamis (11/8/2016), mengatakan, operasi dan latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan kesiapan personel penerbang pesawat TS dan personel GSI dalam menjamin kesiagaan operasi sistem pertahanan udara nasional.
Operasi dan latihan dengan kode Cakra B tahun 2016 ini, lanjut Jorry, juga dalam rangka memberikan penyegaran kepada personel tentang prosedur penuntunan penyergapan dalam pengendalian pesawat tersebut.
"Untuk sementara, negara masih mampu untuk melengkapi perlengkapan kebutuhan pertahanan udara nasional di wilayah perbatasan dengan Australia dan Timor Leste ini. Penempatan yang pertama adalah Satuan Radar 226 di Buraen, sebagai mata kita dalam rangka menjaga wilayah kedaulatan negara di wilayah NTT ini dan sampai ke Timur,” jelas Jorry.
Jorry mengatakan, dalam rencana strategi pengembangan Lanud El Tari, pihaknya menyiapkan pembangunan sarana prasarana satuan tempur skuadron tempur. Namun hal itu tergantung kemampuan keuangan negara.
Jorry mengatakan, untuk menjaga kedaulatan NKRI, operasi udara dan latihan seperti ini akan terus dilakukan dan menjadi agenda tahunan.
Kupang dipilih sebagai tempat latihan karena berbatasan langsung dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia.
Untuk diketahui, operasi dan latihan tahun ini disaksikan ribuan masyarakat umum dan pelajar. Mereka berdatangan sejak pagi untuk melihat secara dekat pesawat tempur yang digunakan para penerbang dalam latihan tersebut.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/08/11/20395821/lima.pesawat.tempur.f-16.gelar.latihan.di.perbatasan.timor.leste.dan.australia