Presiden Duterte: Militer Filipina Siap Untuk Perang Dengan Cina - Radar Militer

26 Agustus 2016

Presiden Duterte: Militer Filipina Siap Untuk Perang Dengan Cina

Presiden Duterte
Presiden Duterte
Filipina memperingatkan Cina akan terjadi perang berdarah jika Negeri Tirai Bambu itu terus mencoba mencaplok wilayah mereka di Cina Selatan Laut Cina Selatan.
Bahkan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah menginstruksikan militernya, Rabu (24/8/2016) bersiap melawan Cina.
"Militer harus siap melindungi wilayahnya dari gangguan Cina," kata Duterte.
Presiden Filipina mengatakan negaranya tidak akan menyerah terhadap Cina jika berani mencaplok sejengkal wilayahnya.
Jika Cina menyerang wilayahnya, Duterte mengatakan Filipina akan melawan dengan perang hingga titik darah terakhir.
Diketahui, ketegangan masih menyelimuti Cina Selatan Laut Cina Selatan.
Hingga Senin (20/7/2015), Filipina dan Cina saling pamer kekuatan militer di perairan yang menjadi sengketa tersebut.
Setelah Beijing mereklamasi pulau karang dan membangun landasan pacu di sana, kini giliran Manila menyiagakan jet tempur dan kapal pencegat.
"Kami akan menempatkan sejumlah jet tempur di bekas pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) yang menghadap ke Cina Selatan Laut Cina Selatan," kata militer Filipina dalam keterangan tertulisnya.
Selain jet tempur, kabarnya, Filipina akan menempatkan kapal pencegat di Cina Selatan Laut Cina Selatan.
Tepatnya di Teluk Subic (Subic Bay) yang berjarak sekitar 200 kilometer dari ujung utara Filipina.
Bila dibandingkan dengan Cina, aksi Filipina itu relatif tidak provokatif.
Apalagi, Filipina termasuk negara yang paling akhir mereaksi kecurangan Cina di wilayah sengketa tersebut.
Didukung militer AS, Manila pun lantas percaya diri untuk ikut menyiagakan militernya di wilayah sengketa itu.
Berdalih patroli dan mempertahankan kedaulatan perbatasan, Filipina pun menempatkan armada militernya.
"Angkatan Darat (AD) Filipina akan menjadikan Teluk Subic sebagai aset keamanan dan memanfaatkan wilayah tersebut sebagai pangkalan jet militer dan kapal-kapal pencegat," kata Arsenio Andolong, kepala humas Kementerian Pertahanan Filipina.
Dia menyatakan, teluk di pesisir barat Pulau Luzon tersebut merupakan fasilitas militer yang ideal.
Jet-jet tempur yang akan bermarkas di Teluk Subic adalah pesawat jenis FA-50.
Sementara itu, kapal-kapal pencegat yang akan menjaga kedaulatan Filipina di laut sengketa tersebut sedang berada dalam tahap pengiriman.
"Pelabuhan di teluk itu termasuk pelabuhan laut dalam yang bisa digunakan untuk memarkir kapal pencegat. Sementara itu, landasan pacu di sana cocok untuk FA-50," kata Andolong.
Pengadilan arbitrase di Den Haag pada bulan Juli meutuskan bahwa klaim sejarah di atas Cina Selatan'>Laut Cina Selatan tidak berlaku.
Selain itu, putusan tersebut juga menyebutkan Cina telah melanggar hak-hak kedaulatan Filipina dengan berbagai tindakan di kawasan tersebut.
Cina sendiri dengan tegas menyatakan menolak putusan pengadilan tersebut.
Penolakan itu ditujukan dengan terus berlangsungnya pembangunan di kawasan itu.
Serta pengerahan kapal perang dalam skala yang lumayan besar ke wilayah yang menjadi sengketa antara Cina, Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei Darusalam, dan juga Singapura itu.
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2016/08/25/presiden-duterte-militer-filipina-siap-untuk-perang-dengan-cina?page=3

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)