![]() |
Ujicoba Meriam 30 MM |
Sebuah video baru yang menunjukkan ujicoba meriam 9-A1-4071K T-50 PAK FA telah muncul di Youtube.
Sukhoi T-50 PAK FA, pesawat jet generasi ke-lima stealth Rusia, telah dilakukan pengujian meriam 30 mm-nya.
Cuplikan video tersebut dilaporkan difilmkan pada sebuah fasilitas menembak di luar Moskow, menunjukkan sebuah platform uji menembakkan meriam 9-A1-4071K, versi upgrade dari meriam otomatis 30 mm GSH-30-1 30 mm yang dikembangkan oleh Instrument Design Bureau for High Precision Weapons pada tahun 2014.
Berdasarkan data yang dirilis sejauh ini, meriam (yang akan turut melengkapi beragam senjata yang mampu dibawa oleh pesawat T-50), mempunyai berat 50 kg, dapat menembak pada rate of fire 1.800 peluru per menit, dan disebut-sebut sebagai "mempunyai kinerja terbaik untuk senjata sejenis."
Menurut media yang dikelola negara Rusia, Sputnik, "Hal lain yang membuat meriam 9-A1-4071K begitu istimewa adalah sistem pendingin air-nya yang otonom di mana air di dalam barrel jacket menguap karena memanas selama operasi. Meriam 9-A1-4071K dapat menembakkan peluru blast-fragmentation, incendiary dan armor-piercing trace dan efektif terhadap sasaran darat ber-armor ringan, sasaran laut dan sasaran udara. Meriam bisa mengenai sasaran darat hingga jarak 1.800 meter dan sasaran udara pada jarak maksimum 1.200 meter. Uji penerbangan kanon cepat pesawat 9A1-4071K sebelumnya dilakukan pada pesawat tempur multirole Sukhoi SU-27SM."
T-50 adalah pesawat stealth yang dilengkapi dengan radar AESA depan, samping dan belakang, serta radar L Band. Pesawat ini memiliki fitur TVC (Thrust Vectoring Control), dengan kecepatan tertinggi melebihi Mach 2 dan supermaneuverability yang membuat pesawat stealth ini mampu melakukan, antara lain, manuver Cobra.
Direncanakan untuk masuk produksi massal pada tahun depan, Kementerian Pertahanan Rusia berencana membeli setidaknya satu skuadron pesawat T-50 pada tahun 2018.
Secara teoritis, ekspor dapat dimulai pada tahun 2020: Sukhoi mengerjakan varian T-50 (yang akan menggunakan hardware India) untuk Angkatan Udara India, meskipun pada tahun 2014 AU India mengeluh dalam sebuah laporan yang dipublisikan luas, bahwa jet stealth tersebut terlalu mahal, di-engineering secara buruk, dan tidak dilengkapi dengan radar yang memadai.
Dan, terutama, pihak India mengkritik mesin yang digunakan tidak dapat diandalkan.
Rusia telah menepis bahwa, mesin baru yang lebih kuat, yang direncanakan akan menggantikan mesin AL-41f lama yang digunakan oleh keluarga Su-27, kini sedang dalam pengembangan.
Mesin baru, bersama dengan peningkatan sensor (dan radar lebih handal, seperti yang direncanakan), mungkin akan membuat T-50 musuh yang berbahaya bagi F-22 dan F-35, mencegah episode memalukan seperti yang dialami oleh pesawat itu di acara MAKS 2011.
Pada tahun 2011, ketika PAK-FA mulai diperkenalkan, dua prototipe T-50 mengalami masalah teknis. Pesawat pertama, "51" mengalami kerusakan struktural, sedangkan pesawat yang kedua, "52" terbakar pada awal penampilannya di MAKS 2011 dan terpaksa membatalkan take off dan ditarik dari pameran. (David Cenciotti)
Sumber : http://theaviationist.com/